Rabu, 30 Desember 2020

Motivasi yang Merusak

 

“Qi!! Aku panggil-panggil tidak ada suara balasan ternyata simedi di sini kamu!” Akmal tersenyum mendapati teman yang dicarinya lagi bermain ponsel pintar di teras belakang.

“Assalamualaikum” ucap Haqi ketus.

“Eh iya lupa brooo, assalamualaikum Haqi” Akmal ikut duduk bersila di samping Haqi menatap hamparan padi.

“Wa’alaikumussalam, kenapa?” tanya Haqi tetap memainkan ponsel pintarnya.

“Gak apa-apa, serius banget situ lagi baca apa emang?” basa-basi Akmal sambil mengambil beberapa butir kacang shanghai di dalam toples.

“Cuma beranda Facebook dari pada nglamun” jawab Haqi santai sambil meletakkan ponsel di sampingnya. “Emang wajah gue terlihat lagi serius?” Haqi mengambil kacang shanghai lalu menatap Akmal.

Satu butir shanghai masuk ke mulut Akmal. “Sudah dari sananya kali Qi”.

“Sebenarnya beranda Facebook yang gue baca barusan gak ada yang menarik, hanya status bocah alay yang lagi galau dan pamer hal yang sepele. Namun karena aku membacanya sambil memikirkan hal lain, jadilah aku seperti membaca informasi penting” jelas Haqi.

Akmal mengangguk sambil mengunyah camilannya.

“Status Facebook seseorang yang hanya berisi keluh kesah namun ngena banget pada ranah pendidikan, menurut gue” Haqi diam sebentar. “Apa sih sulitnya memberikan nilai A pada anak, bukankah anak yang mendapat nilai bagus tambah semangat belajarnya? Kurang lebih begitu statusnya” lanjut Haqi.

“Terus, kamu komentari gimana?”

“Males banget komentari begituan, membacanya saja membuat gue galau apalagi harus debat dengan penulisnya”.

Akmal tertawa.

“Status tersebut berhasil membuatku dilema, Mal. Benar yang dikatakan penulis tersebut, bahwasanya nilai bagus dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar. Menurut teori yang pernah kita pelajari ini termasuk motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berada di luar diri kita. Seseorang juga membutuhkan motivasi jenis ini untuk meningkatkan kualitas dirinya. Namun, untuk kasus yang tadi? Bagaimana?”

“Dari tulisan tersebut, saya menyimpulkan bahwa anak atau saudara penulis itu pasti sering mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, dan menulis status itu adalah bentuk protesnya. Pertanyaannya, apakah nilai yang diperoleh itu memang mencerminkan kemampuan anak itu atau memang gurunya yang pelit nilai? Tapi saya lebih condong ke yang pertama” Akmal mengambil beberapa butir shanghai lagi.

Haqi mengangguk.

“Kalau seperti itu, saya setuju dengan pendapatmu yang mengatakan kalau status itu memberikan efek samping pada pendidikan”.

“Lo pikir obat kimia?” sergah Haqi.

Akmal tidak menanggapi gurauan Haqi. “Jika sampai pendapat itu direalisasikan di lapangan atau katakanlah pendidik memberikan nilai yang baik dengan tujuan memotivasi peserta didiknya, maka ijinkan saya menyebut itu dengan istilah motivasi yang merusak. Kenapa merusak? Karena dengan mendapat nilai yang bagus, meski anak akan lebih semangat belajar, namun saya yakin mereka pasti merasa senang dan benar di dalam kesalahan mereka. Kesalahan yang dibenarkan tersebut akan membuat si anak tidak akan mencari hal yang benar. Bagaimana mereka mau mencari kebenaran jika ada yang menilai baik kesalahan mereka?”.

Haqi mengangguk tanda setuju. “Dan pastinya anak-anak akan merasa puas dengan nilai fatamorgana itu”.

“Betul” jawab Akmal sambil membentuk tanda pistol di jarinya.

Selasa, 29 Oktober 2019

Review BNI Mobile Banking

Berkecimpung di bisnis online mengharuskanku membuka rekening bank demi efektif nya transaksi. Aku pun mulai berpikir untuk memilih bank apa yang sesuai dengan keinginanku, yakni aku Tidak menerima riba dan tidak membayar pajak. Otomatis aq langsung teringat dengan bank yang berlabel kan syariah. Akhirnya muncul pertanyaan ke dua, bank syariah apa yang digunakan untuk transaksi dengan bank konvensional tidak terkena biaya administrasi? Setelah tanya2 ketemulah jawabannya, BNI Syariah.
.
BNI Syariah merupakan bank syariah yang masih satu kelompok dengan BNI Konvensional. Karena masih bersatu, maka untuk menabung, transfer, atau ambil uang bisa ke kantor atau ATM BNI Konvensional tanpa dikenai pajak. Nah, ini sangat menguntungkan aku yang tinggal di desa di mana belum ada kantor BNI Syariah nya.
.
Kalau pas lagi lancar²nya bisnis online, aku kewalahan juga kalau sering² ke ATM, belum lagi kalau butuhnya pas malam atau saat hujan turun. Yang terjadi pasti dilema. Kalau gak dilayani segera, takut mengecewakan cust, tapi kalau dilanjutkan kok ya ngoyo banget. Akhirnya aku pun mengikuti jejak teman² bisnisku, pakai internet banking atau mobile banking. Dan setelah berdiskusi dengan customer servicenya BNI Syariah, aku pun memutuskan untuk memakai BNI Mobile Banking.

BNI Mobile Banking


Rabu, 26 Juni 2019

Catatan Pena Para Istri

Selamat pagi every body, sudah satu semester ya kira-kira gak nengokin nih blog. Jadi ingat kalau punya hutang bercerita tentang meteri-materi Konvensi Pendidikan Nasional ke VI, hehehe semoga bisa segera release ya :)


Baca : Konvensi Pendidikan Nasional ke VI 


Untuk kali ini saya punya niatan untuk menyampaikan unek-unek terkait dengan judul di atas. Bukan unek-unek saya sendiri sih, tapi juga teman-teman yang bercerita tentang masalah di atas, entah itu karena curhat colongan ataupun curhat beneran. Ya,,, siapa tahu dengan menuliskan unek-unek ini, mbak-mbak kece yang membaca tulisan ini mau juga berbagi apa gitu, sehingga saya dan teman-teman bisa tercerahkan, eh :D


Emang unek-uneknya kaya apa sih mbak? 

Masa curhatnya ke temen yang belum nikah?

Lakyo malah baper?

 

Senin, 10 Desember 2018

Konvensi Pendidikan Indonesia VI di Kediri

Assalamualaikum gaaeesss..
Duuuhh lama banget ya aku gak coret-coret ke sini, tuh terakhir Agustus. Ke mana saja memang?
Ke mana aja lah, ke tesis, ke les-les an, ke jualan online, dan yang paling sering adalah ke na serangan malas!!! Hehehehe

Syukurlah gak sampe setahun aku ngelupain nih warung :D.
Lha iya, tumben... Apa sih gerangan yang membuatmu menengok ke sini?
Banyak lah, salah satunya karena dikecewain. Percaya tidak percaya, salah satu hal yang bisa mengobati kekecewaan itu dengan coret-coret. Coba saja kalau mau !!

Eiittsss gak itu saja kok.. Aku bangkit menulis lagi karena dapat pengumuman kalau akan diselenggarakan Konvensi Pendidikan ke VII. Nah, materi yang ke VI saja belum ditulis rapi kok sudah mau VII saja. Hehe. Dari sini merambat deh, jadi keinget acara-acara yang lainnya yang materinya harus disimpan karena mereka bersumber dari orang-orang hebat. Kan sayang kalau dibuang begitu saja. 

Kembali ke judul ya...
Acara Konveksi Pendidikan Indonesia ke VI yang dilaksanakan di The Naff a Creative & Fun School Kediri pada hari Ahad, 1 Juli 2018 ini mengambil tema "Ikhtiar Menumbuhkan Pendidikan yang Mencerahkan". Menghadirkan orang-orang yang profesional di bidang pendidikan yaitu Kentar Budhojo (Founder Sekolah Garasi), Nafik Palil (Founder The Naff, A Creative and Fun School), Najmah Katsir (Kepala MTsNU Pakis Kab. Malang), Sri Saktiani (Founder MI Modern SAKTI Permatahati IBU Tulungagung), dan Lukman Hakim (Founder Sekolah Dolan Malang).

Sabtu, 25 Agustus 2018

Pendidikan Profetis


Ahad, 6 Nopember 2016 telah diselenggarakan sebuah acara di Lembaga Pendidikan Islam Al-Azhar Tulungagung. Dari banner yang terpampang di panggung sederhana dapat dilihat secara jelas bahwa acara tersebut adalah “Halaqah Ilmiah Tarbiyah Nabawiyah” yang artinya kurang lebih seminar ilmiah tentang pendidikan para Nabi. Hal yang menarik adalah pematerinya seorang Habib dari Yaman, Habib Abdullah bin Abdul Al-Hasby. Beliau menyampaikan materi dalam bahasa Arab, yang kemudian diterjemahkan oleh Habib Sholeh dari Solo.

Apa sih tarbiyah nabawiyah itu? Ia adalah pendidikan yang disandarkan pada Nabi atau dengan kata lain pendidikan yang sistem atau caranya mencontoh Nabi ketika mendidik umatnya. Tidak bisa dipungkiri, bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang paling berpengaruh pada peradaban. Sebuah hadits menyatakan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak. Berbicara tentang pendidikan selalu berkaitan dengan akhlak, karena salah satu tujuan pendidikan adalah terwujudnya akhlak atau moral yang baik dalam diri peserta didik.

Beberapa hal yang disampaikan oleh pemateri di antaranya:

Nabi diutus ketika masyarakat dalam keadaaan jahiliyyah, di mana manusia dikuasai dengan kehidupan hewaniyah. Mereka menyembah apa yang ia makan dan membunuh apa yang dilahirkan (mereka membunuh bayi yang terlahir perempuan), serta merendahkan orang miskin dan perempuan. Ini lah alasan sifat mereka disebut seperti binatang buas.

Sebuah hadits tentang pendidikan mengatakan yang isinya, “Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka lingkungan lah yang mempengaruhi mereka, membuat mereka jahat atau baik”. Maka kehadiran Nabi saat itu tidak lain hanyalah merubah masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat yang beradab. Dan untuk mewujudkan tujuan tersebut tidaklah mudah, mengingat kehidupan mereka tidak beda dengan kehidupan hewan. Maka diperlukan pendidik yang ekstra sabar untuk menghadapi mereka.

Nabi Muhammad dibelah dadanya, diambil hatinya, dan disucikan dengan air zamzam, ini bertujuan agar Nabi sabar dalam menghadapi mereka sehingga berhasil men-tarbiyah orang-orang Jahiliyyah tersebut. Melihat kesuksesan Rasulullah merubah zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang ini, maka sangat baik jika pendidik mencontok pendidik termulia tersebut. Mengenai hal tersebut, Habib Abdullah menjelaskan bahwa sifat yang harus dimiliki guru yaitu:


  1. Luasnya hati (sabar). Karena dengan kesabaran, guru mampu menghadapi murid-murid uniknya. Jika guru tidak punya kesabarandalam menghadapi kenakalan muridnya, maka dia harus berdoa agar diberi kesabaran.
  2. Sifat kasih sayang. Nabi Muhammad memiliki sifat kasih sayang yang sangat luar biasa, sehingga guru wajib memiliki sifat ini agar selalu mengasihi dan menyayangi setiap muridnya.
  3. Tenang, tentram, dan bersahaja. Ini bukan berarti tenangnya patung. Rasulullah pun juga pernah marah, namun marahnya adalah marah yang tepat pada waktunya.
  4. Merendahkan diri kepada Allah, artinya tidak boleh ada sifat sombong pada diri guru. Guru harus memperbanyak doa untuk memperbaiki diri dan muridnya dengan wirid dan al-Quran. Jika suatu saat ditemukan kehebatan pada santri atau pun hal yang lain, maka guru tidak boleh menisbatkan hal tersebut karena dirinya, melainkan guru harus menyadari bahwa semua itu atas pertolongan Allah.

Itulah beberapa akhlak mulia yang ada pada Rasulullah. Mengenai akhlak Nabi, ada sahabat bertanya kepada Aisyah r.a, “Bagaimana akhlak Rasulullah itu?” Aisyah pun menjawab, “akhlak Rasulullah adalah al-Quran”. Maka tidak salah jika Rasulullah disebut al-Quran berjalan. Mengenai Rasulullah, pendidik, dan Al-Quran, saya jadi teringat kalimat sederhana namun luar biasa di dalam novel karangan seorang novelis no. 1 Indonesia:

Al-Quran adalah tuntunan terbaik untuk para pendidik

Mungkin itulah kalimat sederhana dari Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) yang bisa untuk bahan renungan bagi para pendidik.
Jumat, 01 Desember 2017

Orang yang Dirugikan HandPhone



Smart phone, adalah sebuah benda yang dimanapun kita berada pasti melihatnya bersama dengan pemiliknya. Dulu, orang yang mampu membeli dan mengoperasikannya hanyalah orang-orang yang terogolong ekonominya di atas atau orang-orang di kalangan bos. Sekarang, jangan tanya lagi. Semua manusia, dari anak-anak yang belum paud sampai orang dewasa bisa mempunyai, membawa dan mengoperasikannya.

Alat Komunikasi
Jika ditanya, apa sih manfaatnya smart phone? Semua akan menyebutkannya (kecuali anak yang belum PAUD) :) sesuai dengan manfaat apa yang mereka peroleh. Hal yang pasti mereka ucapkan adalah untuk mempermudah berkomunikasi. Fungsi yang satu ini memang akan selalu ada di manapun dan bagaimanapun bentuk ponselnya. Karena memang tujuan inilah benda canggih itu diciptakan. Dan seiring perkembangan zaman, hingga menjadi zaman NOW, benda kecil itu bisa melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan manusia, manusia di zaman NOW khususnya.

Selasa, 28 November 2017

"iPusnas" Cara Mudah Meminjam Buku

Assalamualaikum para kutu buku?? Sudah membaca berapa halamankah hari ini??? Semoga tetap istiqomah walau hanya beberapa lembar ya... 
.
Kata sebagian banyak orang, menjadi kutu buku itu bagus. Karena ini bisa dikatakan sebagai salah satu pertanda orang tersebut ingin meningkatkan mutu dalam dirinya. Selain itu, hal lain yang bisa diperoleh adalah kebahagiaan, bahagia karena bisa melahap tulisan2 apik. Bahagia? Iya. Kenapa tidak? Apakah ada orang yang tidak bahagia ketika mereka beraktivitas sesuai dengan hobinya? 
.
Namun, dunia pasti berisi dua hal yang saling melengkapi. Semoga kita tidak lupa bahwa ada kesedihan di samping kebahagiaan. Lantas, apa yang menyebabkan kutu buku menjadi sedih??  Salah satunya adalah tidak terpenuhinya keinginan membaca buku yang dia idam-idamkan karena beberapa kendala, yang salah satunya adalah harga buku yang cukup expensive. Do you agree??  😁😁

Like Me :)

Motivasi yang Merusak

 

“Qi!! Aku panggil-panggil tidak ada suara balasan ternyata simedi di sini kamu!” Akmal tersenyum mendapati teman yang dicarinya lagi bermain ponsel pintar di teras belakang.

“Assalamualaikum” ucap Haqi ketus.

“Eh iya lupa brooo, assalamualaikum Haqi” Akmal ikut duduk bersila di samping Haqi menatap hamparan padi.

“Wa’alaikumussalam, kenapa?” tanya Haqi tetap memainkan ponsel pintarnya.

“Gak apa-apa, serius banget situ lagi baca apa emang?” basa-basi Akmal sambil mengambil beberapa butir kacang shanghai di dalam toples.

“Cuma beranda Facebook dari pada nglamun” jawab Haqi santai sambil meletakkan ponsel di sampingnya. “Emang wajah gue terlihat lagi serius?” Haqi mengambil kacang shanghai lalu menatap Akmal.

Satu butir shanghai masuk ke mulut Akmal. “Sudah dari sananya kali Qi”.

“Sebenarnya beranda Facebook yang gue baca barusan gak ada yang menarik, hanya status bocah alay yang lagi galau dan pamer hal yang sepele. Namun karena aku membacanya sambil memikirkan hal lain, jadilah aku seperti membaca informasi penting” jelas Haqi.

Akmal mengangguk sambil mengunyah camilannya.

“Status Facebook seseorang yang hanya berisi keluh kesah namun ngena banget pada ranah pendidikan, menurut gue” Haqi diam sebentar. “Apa sih sulitnya memberikan nilai A pada anak, bukankah anak yang mendapat nilai bagus tambah semangat belajarnya? Kurang lebih begitu statusnya” lanjut Haqi.

“Terus, kamu komentari gimana?”

“Males banget komentari begituan, membacanya saja membuat gue galau apalagi harus debat dengan penulisnya”.

Akmal tertawa.

“Status tersebut berhasil membuatku dilema, Mal. Benar yang dikatakan penulis tersebut, bahwasanya nilai bagus dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar. Menurut teori yang pernah kita pelajari ini termasuk motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berada di luar diri kita. Seseorang juga membutuhkan motivasi jenis ini untuk meningkatkan kualitas dirinya. Namun, untuk kasus yang tadi? Bagaimana?”

“Dari tulisan tersebut, saya menyimpulkan bahwa anak atau saudara penulis itu pasti sering mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, dan menulis status itu adalah bentuk protesnya. Pertanyaannya, apakah nilai yang diperoleh itu memang mencerminkan kemampuan anak itu atau memang gurunya yang pelit nilai? Tapi saya lebih condong ke yang pertama” Akmal mengambil beberapa butir shanghai lagi.

Haqi mengangguk.

“Kalau seperti itu, saya setuju dengan pendapatmu yang mengatakan kalau status itu memberikan efek samping pada pendidikan”.

“Lo pikir obat kimia?” sergah Haqi.

Akmal tidak menanggapi gurauan Haqi. “Jika sampai pendapat itu direalisasikan di lapangan atau katakanlah pendidik memberikan nilai yang baik dengan tujuan memotivasi peserta didiknya, maka ijinkan saya menyebut itu dengan istilah motivasi yang merusak. Kenapa merusak? Karena dengan mendapat nilai yang bagus, meski anak akan lebih semangat belajar, namun saya yakin mereka pasti merasa senang dan benar di dalam kesalahan mereka. Kesalahan yang dibenarkan tersebut akan membuat si anak tidak akan mencari hal yang benar. Bagaimana mereka mau mencari kebenaran jika ada yang menilai baik kesalahan mereka?”.

Haqi mengangguk tanda setuju. “Dan pastinya anak-anak akan merasa puas dengan nilai fatamorgana itu”.

“Betul” jawab Akmal sambil membentuk tanda pistol di jarinya.

Review BNI Mobile Banking

Berkecimpung di bisnis online mengharuskanku membuka rekening bank demi efektif nya transaksi. Aku pun mulai berpikir untuk memilih bank apa yang sesuai dengan keinginanku, yakni aku Tidak menerima riba dan tidak membayar pajak. Otomatis aq langsung teringat dengan bank yang berlabel kan syariah. Akhirnya muncul pertanyaan ke dua, bank syariah apa yang digunakan untuk transaksi dengan bank konvensional tidak terkena biaya administrasi? Setelah tanya2 ketemulah jawabannya, BNI Syariah.
.
BNI Syariah merupakan bank syariah yang masih satu kelompok dengan BNI Konvensional. Karena masih bersatu, maka untuk menabung, transfer, atau ambil uang bisa ke kantor atau ATM BNI Konvensional tanpa dikenai pajak. Nah, ini sangat menguntungkan aku yang tinggal di desa di mana belum ada kantor BNI Syariah nya.
.
Kalau pas lagi lancar²nya bisnis online, aku kewalahan juga kalau sering² ke ATM, belum lagi kalau butuhnya pas malam atau saat hujan turun. Yang terjadi pasti dilema. Kalau gak dilayani segera, takut mengecewakan cust, tapi kalau dilanjutkan kok ya ngoyo banget. Akhirnya aku pun mengikuti jejak teman² bisnisku, pakai internet banking atau mobile banking. Dan setelah berdiskusi dengan customer servicenya BNI Syariah, aku pun memutuskan untuk memakai BNI Mobile Banking.

BNI Mobile Banking


Catatan Pena Para Istri

Selamat pagi every body, sudah satu semester ya kira-kira gak nengokin nih blog. Jadi ingat kalau punya hutang bercerita tentang meteri-materi Konvensi Pendidikan Nasional ke VI, hehehe semoga bisa segera release ya :)


Baca : Konvensi Pendidikan Nasional ke VI 


Untuk kali ini saya punya niatan untuk menyampaikan unek-unek terkait dengan judul di atas. Bukan unek-unek saya sendiri sih, tapi juga teman-teman yang bercerita tentang masalah di atas, entah itu karena curhat colongan ataupun curhat beneran. Ya,,, siapa tahu dengan menuliskan unek-unek ini, mbak-mbak kece yang membaca tulisan ini mau juga berbagi apa gitu, sehingga saya dan teman-teman bisa tercerahkan, eh :D


Emang unek-uneknya kaya apa sih mbak? 

Masa curhatnya ke temen yang belum nikah?

Lakyo malah baper?

 

Konvensi Pendidikan Indonesia VI di Kediri

Assalamualaikum gaaeesss..
Duuuhh lama banget ya aku gak coret-coret ke sini, tuh terakhir Agustus. Ke mana saja memang?
Ke mana aja lah, ke tesis, ke les-les an, ke jualan online, dan yang paling sering adalah ke na serangan malas!!! Hehehehe

Syukurlah gak sampe setahun aku ngelupain nih warung :D.
Lha iya, tumben... Apa sih gerangan yang membuatmu menengok ke sini?
Banyak lah, salah satunya karena dikecewain. Percaya tidak percaya, salah satu hal yang bisa mengobati kekecewaan itu dengan coret-coret. Coba saja kalau mau !!

Eiittsss gak itu saja kok.. Aku bangkit menulis lagi karena dapat pengumuman kalau akan diselenggarakan Konvensi Pendidikan ke VII. Nah, materi yang ke VI saja belum ditulis rapi kok sudah mau VII saja. Hehe. Dari sini merambat deh, jadi keinget acara-acara yang lainnya yang materinya harus disimpan karena mereka bersumber dari orang-orang hebat. Kan sayang kalau dibuang begitu saja. 

Kembali ke judul ya...
Acara Konveksi Pendidikan Indonesia ke VI yang dilaksanakan di The Naff a Creative & Fun School Kediri pada hari Ahad, 1 Juli 2018 ini mengambil tema "Ikhtiar Menumbuhkan Pendidikan yang Mencerahkan". Menghadirkan orang-orang yang profesional di bidang pendidikan yaitu Kentar Budhojo (Founder Sekolah Garasi), Nafik Palil (Founder The Naff, A Creative and Fun School), Najmah Katsir (Kepala MTsNU Pakis Kab. Malang), Sri Saktiani (Founder MI Modern SAKTI Permatahati IBU Tulungagung), dan Lukman Hakim (Founder Sekolah Dolan Malang).

Pendidikan Profetis


Ahad, 6 Nopember 2016 telah diselenggarakan sebuah acara di Lembaga Pendidikan Islam Al-Azhar Tulungagung. Dari banner yang terpampang di panggung sederhana dapat dilihat secara jelas bahwa acara tersebut adalah “Halaqah Ilmiah Tarbiyah Nabawiyah” yang artinya kurang lebih seminar ilmiah tentang pendidikan para Nabi. Hal yang menarik adalah pematerinya seorang Habib dari Yaman, Habib Abdullah bin Abdul Al-Hasby. Beliau menyampaikan materi dalam bahasa Arab, yang kemudian diterjemahkan oleh Habib Sholeh dari Solo.

Apa sih tarbiyah nabawiyah itu? Ia adalah pendidikan yang disandarkan pada Nabi atau dengan kata lain pendidikan yang sistem atau caranya mencontoh Nabi ketika mendidik umatnya. Tidak bisa dipungkiri, bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang paling berpengaruh pada peradaban. Sebuah hadits menyatakan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak. Berbicara tentang pendidikan selalu berkaitan dengan akhlak, karena salah satu tujuan pendidikan adalah terwujudnya akhlak atau moral yang baik dalam diri peserta didik.

Beberapa hal yang disampaikan oleh pemateri di antaranya:

Nabi diutus ketika masyarakat dalam keadaaan jahiliyyah, di mana manusia dikuasai dengan kehidupan hewaniyah. Mereka menyembah apa yang ia makan dan membunuh apa yang dilahirkan (mereka membunuh bayi yang terlahir perempuan), serta merendahkan orang miskin dan perempuan. Ini lah alasan sifat mereka disebut seperti binatang buas.

Sebuah hadits tentang pendidikan mengatakan yang isinya, “Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka lingkungan lah yang mempengaruhi mereka, membuat mereka jahat atau baik”. Maka kehadiran Nabi saat itu tidak lain hanyalah merubah masyarakat jahiliyyah menjadi masyarakat yang beradab. Dan untuk mewujudkan tujuan tersebut tidaklah mudah, mengingat kehidupan mereka tidak beda dengan kehidupan hewan. Maka diperlukan pendidik yang ekstra sabar untuk menghadapi mereka.

Nabi Muhammad dibelah dadanya, diambil hatinya, dan disucikan dengan air zamzam, ini bertujuan agar Nabi sabar dalam menghadapi mereka sehingga berhasil men-tarbiyah orang-orang Jahiliyyah tersebut. Melihat kesuksesan Rasulullah merubah zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang ini, maka sangat baik jika pendidik mencontok pendidik termulia tersebut. Mengenai hal tersebut, Habib Abdullah menjelaskan bahwa sifat yang harus dimiliki guru yaitu:


  1. Luasnya hati (sabar). Karena dengan kesabaran, guru mampu menghadapi murid-murid uniknya. Jika guru tidak punya kesabarandalam menghadapi kenakalan muridnya, maka dia harus berdoa agar diberi kesabaran.
  2. Sifat kasih sayang. Nabi Muhammad memiliki sifat kasih sayang yang sangat luar biasa, sehingga guru wajib memiliki sifat ini agar selalu mengasihi dan menyayangi setiap muridnya.
  3. Tenang, tentram, dan bersahaja. Ini bukan berarti tenangnya patung. Rasulullah pun juga pernah marah, namun marahnya adalah marah yang tepat pada waktunya.
  4. Merendahkan diri kepada Allah, artinya tidak boleh ada sifat sombong pada diri guru. Guru harus memperbanyak doa untuk memperbaiki diri dan muridnya dengan wirid dan al-Quran. Jika suatu saat ditemukan kehebatan pada santri atau pun hal yang lain, maka guru tidak boleh menisbatkan hal tersebut karena dirinya, melainkan guru harus menyadari bahwa semua itu atas pertolongan Allah.

Itulah beberapa akhlak mulia yang ada pada Rasulullah. Mengenai akhlak Nabi, ada sahabat bertanya kepada Aisyah r.a, “Bagaimana akhlak Rasulullah itu?” Aisyah pun menjawab, “akhlak Rasulullah adalah al-Quran”. Maka tidak salah jika Rasulullah disebut al-Quran berjalan. Mengenai Rasulullah, pendidik, dan Al-Quran, saya jadi teringat kalimat sederhana namun luar biasa di dalam novel karangan seorang novelis no. 1 Indonesia:

Al-Quran adalah tuntunan terbaik untuk para pendidik

Mungkin itulah kalimat sederhana dari Kang Abik (Habiburrahman El Shirazy) yang bisa untuk bahan renungan bagi para pendidik.

Orang yang Dirugikan HandPhone



Smart phone, adalah sebuah benda yang dimanapun kita berada pasti melihatnya bersama dengan pemiliknya. Dulu, orang yang mampu membeli dan mengoperasikannya hanyalah orang-orang yang terogolong ekonominya di atas atau orang-orang di kalangan bos. Sekarang, jangan tanya lagi. Semua manusia, dari anak-anak yang belum paud sampai orang dewasa bisa mempunyai, membawa dan mengoperasikannya.

Alat Komunikasi
Jika ditanya, apa sih manfaatnya smart phone? Semua akan menyebutkannya (kecuali anak yang belum PAUD) :) sesuai dengan manfaat apa yang mereka peroleh. Hal yang pasti mereka ucapkan adalah untuk mempermudah berkomunikasi. Fungsi yang satu ini memang akan selalu ada di manapun dan bagaimanapun bentuk ponselnya. Karena memang tujuan inilah benda canggih itu diciptakan. Dan seiring perkembangan zaman, hingga menjadi zaman NOW, benda kecil itu bisa melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan manusia, manusia di zaman NOW khususnya.

"iPusnas" Cara Mudah Meminjam Buku

Assalamualaikum para kutu buku?? Sudah membaca berapa halamankah hari ini??? Semoga tetap istiqomah walau hanya beberapa lembar ya... 
.
Kata sebagian banyak orang, menjadi kutu buku itu bagus. Karena ini bisa dikatakan sebagai salah satu pertanda orang tersebut ingin meningkatkan mutu dalam dirinya. Selain itu, hal lain yang bisa diperoleh adalah kebahagiaan, bahagia karena bisa melahap tulisan2 apik. Bahagia? Iya. Kenapa tidak? Apakah ada orang yang tidak bahagia ketika mereka beraktivitas sesuai dengan hobinya? 
.
Namun, dunia pasti berisi dua hal yang saling melengkapi. Semoga kita tidak lupa bahwa ada kesedihan di samping kebahagiaan. Lantas, apa yang menyebabkan kutu buku menjadi sedih??  Salah satunya adalah tidak terpenuhinya keinginan membaca buku yang dia idam-idamkan karena beberapa kendala, yang salah satunya adalah harga buku yang cukup expensive. Do you agree??  😁😁

Blog Design by W-Blog