Minggu, 30 Juni 2013

TAFSIR SURAT AL-HIJR AYAT 43-48


 
A.    Bunyi surat Al-Hijr ayat 43-48.

¨bÎ)ur tL©èygy_ öNèdßÏãöqyJs9 tûüÏèuHødr& ÇÍÌÈ $olm; èpyèö7y 5>ºuqö/r& Èe@ä3Ïj9 5>$t/ öNåk÷]ÏiB Öä÷ã_ ìQqÝ¡ø)¨B ÇÍÍÈ žcÎ) tûüÉ)­GßJø9$# Îû ;M»¨Zy_ AbqãŠããur ÇÍÎÈ $ydqè=äz÷Š$# AO»n=|¡Î0 tûüÏZÏB#uä ÇÍÏÈ $oYôãttRur $tB Îû NÏdÍrßß¹ ô`ÏiB @e@Ïî $ºRºuq÷zÎ) 4n?tã 9ãß tû,Î#Î7»s)tGB ÇÍÐÈ Ÿw öNßg¡yJtƒ $ygÏù Ò=|ÁtR $tBur Nèd $pk÷]ÏiB tûüÅ_t÷ßJÎ/ ÇÍÑÈ

B.     Terjemah surat Al-Hijr ayat 43 – 48

43. Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
44.  Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan)  untuk golongan yang tertentu dari mereka.
45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
46.  (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman"
47.  Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
48.  Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.

C.    Makna Lughoh surat Al-Hijr ayat 43 – 48
èpyèö7y 5>ºuqö/r& أي سَبْعُ طَبَقَات
Tujuh pintu yakni tujuh lapis.
öNåk÷]ÏiB Öä÷ã_ أي حِصَّة
Untuk segolongan di antara mereka bagian, yakni jatah.
QqÝ¡ø)¨B
Yang tertentu.
M»¨Zy_ أي حديقة الجنة
Di dalam Surga yaitu kebun-kebun surga.
bqãŠããu
Mata air-mata air.
ûüÏZÏB#uä
Aman dari setiap hal yang mengerikan.
$oYôãttRur أي إلغَاء مِنَ الجَذُورِ
Kami lenyapkan, yaitu dicabut hingga ke akar-akarnya.
@Ïî أي عكر أي عداء أي رغم أي الحسد
Kekeruhan, permusuhan, dengki, iri hati.
Ò=|ÁtR أي التعب الجسدي أي مصاعب الحياة أي قلب الأرق
Keletihan fisik, kesulitan hidup, keresahan hati

D.    Asbabun-Nuzul surat Al-Hijr ayat 43 – 48

Firman Allah swt:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (QS Al-Hijr: 45).
Asbabun-Nuzulnya adalah, Ats Tsalabi telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Salman Al-Farisi, disebutkan bahwa tatkala Salman mendengar firman Allah swt, (QS Al-Hijr: 43), maka Salman melarikan diri selama tiga hari tiga malam, karena ketakutan dan ia lakukan itu dalam keadaan tidak sadar, karena saking takutnya. Kemudian ia dihadapkan kepada Nabi saw, lalu Nabi saw. menanyakan kepadanya tentang apa yang telah diperbuatnya itu, lalu Salman menjawab: “Wahai Rasulullah, ketika ayat ini diturunkan (QS Al-Hijr: 43), Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan membawa perkara yang hak, sungguh ayat tersebut membuat hatiku terputus”. Maka Allah menurunkan firman-Nya yang lain, yaitu “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)” (QS Al-Hijr: 45).[1]
            Firman Allah:
Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (QS Al-Hijr: 47)
Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Ali ibnul Husain yang telah menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar, yaitu firman-Nya (QS Al-Hijr: 47). Lalu ada yang bertanya: “Dendam apakah itu?” Ali ibnul Husain menjawab: “Dendam Jahiliyah. Sesungguhnya Bani Tamim dan Bani Addi serta Bani Hasyim, di antara mereka terdapat permusuhan sewaktu zaman jahiliyah. Ketika mereka masuk Islam mereka menjadi orang-orang yang saling mencintai. Pada suatu hari Abu Bakar sakit reumatik, kemudian Ali segera menghangatkan tangannya, lalu ia usapkan ke pinggang Abu Bakar. Pada saat itu turunlah firman-Nya yaitu ayat di atas tadi (QS Al-Hijr: 47)”. [2]

E.     Munasabah surat Al-Hijr ayat 43 – 48

            Pada ayat sebelumnya (QS Al-Hijr: 42) yang berbunyi
¨bÎ) ÏŠ$t6Ïã }§øŠs9 y7s9 öNÍköŽn=tã í`»sÜù=ß žwÎ) Ç`tB y7yèt7¨?$# z`ÏB tûïÍr$tóø9$# ÇÍËÈ
42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.

Di sini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang mengikuti Iblis adalah sesat, lalu pada ayat ini disebutkan bahwa mereka (yang mengikuti Iblis) di tempatkan di dalam Jahannam. Kemudian pada ayat selanjutnya Allah memberitahukan bahwa Jahannam itu memiliki tujuh pintu dan setiap pintu memiliki bagian tertentu dari kalangan para pengikut Iblis. Mereka memasukinya tanpa dapat mengelak.
Setelah Allah menceritakan keadaan ahli neraka, maka Dia menggabungkannya dengan cerita penghuni surga bahwa sesungguhnya mereka berada dalam surga dan mata air – mata air.

F.     Makna Ijmali surat Al-Hijr ayat 43 – 48

  1. Orang-orang yang mengikuti Iblis akan dimasukkan ke Jahannam.
  2. Orang-orang yang bertakwa akan dimasukkan ke dalam surga dengan berbagai kenikmatan, dan akan kekal di dalamnya.
  3. Allah mencabut segala dendam orang-orang yang berada di surga.

G.    Makna Tafsili surat Al-Hijr ayat 43 – 48

  1. Ayat ini Allah mengancam orang-orang yang mengikuti Iblis dengan Jahannam. Firman Allah:
“Barangsiapa di antara golongan-golongan itu kepadanya, maka neraka diancamkan kepadanya.
  1. Dan Jahannam itu memiliki tujuh pintu. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa tujuh pintu jahannam itu ialah Jahannam, Ladha, Hutamah, Sa’ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyah. Hal senada diriwayatkan pula dari Ibnu Juraij dan al-A’masy.[3]
  2. Ganjaran bagi orang – orang yang beriman yakni yang bertakwa adalah berada dalam surga. Dikatakan kepada mereka oleh para malaikat, “Masuklah ke dalamnya dengan selamat sejahtera”. Mereka disambut dengan ucapan salam serta mereka selalu dalam keadaan aman dan damai.
       Kata سلام terambil dari akar kata yang terdiri dari tiga huruf sin, lam, dan mim. Makna dasar dari kata yang terangkai dari huruf-huruf ini adalah luput dari kekurangan, kerusakan, dan aib. Salam terbagi menjadi dua, yakni salam pasif dan salam positif. Salam pasif ialah selamat yang diucapkan misalnya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, namun tidak mengakibatkan kekurangan atau kecelakaan. Salam positif yakni mengucapkan selamat kepada seseorang yang sukses dalam usahanya. Di sini ia meraih kebajikan/sukses. Makna inilah yang dimaksud dalam ayat di atas.[4]
       Firman Allah, “Masuklah ke dalamnya dengan selamat” dari berbagai bencana dan dilimpahi kesejahteraan atas kamu, “lagi aman” dari segala ketakutan dan kekagetan. Mereka tidak perlu takut akan dikeluarkan, dihentikan, dan mati.
  1. Firman Allah, “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan”. Said meriwayatkan dalam tafsirnya: Abu Fadhalah menceritakan kepada kami dari Abi Umamah, dia berkata bahwa tidaklah seorang mukmin masuk surga sebelum Allah mencopot rasa dendam yang ada dalam hati mereka hingga dicabut dengki seperti yang ada pada bintang buas yang membahayakan.
  2. Firman Allah, “Mereka tidak merasa lelah di dalamnya” (tidak merasakan penderitaan dan sakit) dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya”. Hal ini seperti dikatakan dalam Hadits
 يُقَالُ يَا أَهْلَ الجَنَّةِ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَمْرَضُوْا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَعِيْشُوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشُبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تُقِيْمُوا فَلَا تَظْعَنُوا أَبَدًا (رواه ابن جرير)
            Dikatakan, Hai penghuni surga, kamu akan tetap sehat dan tidak akan pernah sakit, kamu akan tetap hidup dan tidak akan mati, kamu akan tetap muda dan tidak akan pernah tua, dan kamu akan tetap bermukim dan tidak akan pernah beranjak selama-lamanya”. (HR Ibnu Jarir)
            Firman Allah, “Mereka kekal di dalamnya sedang mereka tidak ingin berpindah dari padanya”.
            Firman Allah:
وَهُم فِيهَا خَالِدُونَ
            “Dan mereka kekal di dalamnya”

H.    Ibrah (Pendidikan yang dapat diambil) dari surat Al-Hijr ayat 43 – 48
  1. Tujuan pendidikan adalah merubah akhlak dan moral menjadi lebih baik dengan cara bertahap.
·         Mengetahui adanya janji dan ancaman
·         Beribadah untuk mencari ridha Allah
·         Dalam wilayah kampus, misalnya merubah pemikiran mahasiswa yang acak-acakan menjadi sistematis, lalu dapat mendalami ilmu sesuai bidangnya, dan dapat mengaplikasikan ilmunya tersebut di lapangan.
  1. Merubah akhlak dan moral keluarga menjadi yang lebih baik.
  2. Merubah akhlak dan moral kerabat menjadi yang lebih baik.
  3. Merubah akhlak dan moral lingkungan sekitar menjadi yang lebih baik.
  4. Merubah akhlak dan moral umat menjadi yang lebih baik.
  5. Merubah akhlak dan moral manusia semuanya menjadi yang lebih baik.

I.       Natijah dari surat Al-Hijr ayat 43 – 48
Surat Al-Hijr ayat 43 – 48 ini mengabarkan bahwa di akhirat nanti ada pembalasan bagi manusia, yaitu adanya neraka dan surga. Di sini neraka disebutkan mempunyai tingkatan-tingkatan. Neraka di sini disediakan oleh Allah untuk orang-orang yang mengikuti ajakan setan yang terkutuk.
Adapun surga disediakan untuk orang – orang yang bertakwa kepada Allah, di dalam surga penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang tidak bisa digambarkan. Di sana tidak ada permusuhan, dendam, iri, dan dengki karena Allah telah mencabut sifat-sifat itu dari mereka (penghuni surga). Mereka memasuki surga dengan selamat dan mereka kekal di dalamnya.
Pendidikan yang bisa diambil dari surat Al-Hijr ini ialah bahwasannya pendidikan itu merubah akhlak dan moral yang jelek menjadi yang lebih baik, dan itu harus dilakukan secara bertahap.


[1] Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Terjemahan Tafsir Jalalain berikut Asbaabun Nuzuul Jilid 2, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2006, hal. 1066.
[2] Ibid.
[3] Muhammad  Nasib ar-Rifa’i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Ikhtisari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, Gema Insani, Jakarta, 2005, hal. 990.
[4] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati, Tangerang, 2008, hal. 138.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Like Me :)

TAFSIR SURAT AL-HIJR AYAT 43-48


 
A.    Bunyi surat Al-Hijr ayat 43-48.

¨bÎ)ur tL©èygy_ öNèdßÏãöqyJs9 tûüÏèuHødr& ÇÍÌÈ $olm; èpyèö7y 5>ºuqö/r& Èe@ä3Ïj9 5>$t/ öNåk÷]ÏiB Öä÷ã_ ìQqÝ¡ø)¨B ÇÍÍÈ žcÎ) tûüÉ)­GßJø9$# Îû ;M»¨Zy_ AbqãŠããur ÇÍÎÈ $ydqè=äz÷Š$# AO»n=|¡Î0 tûüÏZÏB#uä ÇÍÏÈ $oYôãttRur $tB Îû NÏdÍrßß¹ ô`ÏiB @e@Ïî $ºRºuq÷zÎ) 4n?tã 9ãß tû,Î#Î7»s)tGB ÇÍÐÈ Ÿw öNßg¡yJtƒ $ygÏù Ò=|ÁtR $tBur Nèd $pk÷]ÏiB tûüÅ_t÷ßJÎ/ ÇÍÑÈ

B.     Terjemah surat Al-Hijr ayat 43 – 48

43. Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.
44.  Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan)  untuk golongan yang tertentu dari mereka.
45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
46.  (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman"
47.  Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
48.  Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.

C.    Makna Lughoh surat Al-Hijr ayat 43 – 48
èpyèö7y 5>ºuqö/r& أي سَبْعُ طَبَقَات
Tujuh pintu yakni tujuh lapis.
öNåk÷]ÏiB Öä÷ã_ أي حِصَّة
Untuk segolongan di antara mereka bagian, yakni jatah.
QqÝ¡ø)¨B
Yang tertentu.
M»¨Zy_ أي حديقة الجنة
Di dalam Surga yaitu kebun-kebun surga.
bqãŠããu
Mata air-mata air.
ûüÏZÏB#uä
Aman dari setiap hal yang mengerikan.
$oYôãttRur أي إلغَاء مِنَ الجَذُورِ
Kami lenyapkan, yaitu dicabut hingga ke akar-akarnya.
@Ïî أي عكر أي عداء أي رغم أي الحسد
Kekeruhan, permusuhan, dengki, iri hati.
Ò=|ÁtR أي التعب الجسدي أي مصاعب الحياة أي قلب الأرق
Keletihan fisik, kesulitan hidup, keresahan hati

D.    Asbabun-Nuzul surat Al-Hijr ayat 43 – 48

Firman Allah swt:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (QS Al-Hijr: 45).
Asbabun-Nuzulnya adalah, Ats Tsalabi telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Salman Al-Farisi, disebutkan bahwa tatkala Salman mendengar firman Allah swt, (QS Al-Hijr: 43), maka Salman melarikan diri selama tiga hari tiga malam, karena ketakutan dan ia lakukan itu dalam keadaan tidak sadar, karena saking takutnya. Kemudian ia dihadapkan kepada Nabi saw, lalu Nabi saw. menanyakan kepadanya tentang apa yang telah diperbuatnya itu, lalu Salman menjawab: “Wahai Rasulullah, ketika ayat ini diturunkan (QS Al-Hijr: 43), Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan membawa perkara yang hak, sungguh ayat tersebut membuat hatiku terputus”. Maka Allah menurunkan firman-Nya yang lain, yaitu “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)” (QS Al-Hijr: 45).[1]
            Firman Allah:
Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (QS Al-Hijr: 47)
Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Ali ibnul Husain yang telah menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar, yaitu firman-Nya (QS Al-Hijr: 47). Lalu ada yang bertanya: “Dendam apakah itu?” Ali ibnul Husain menjawab: “Dendam Jahiliyah. Sesungguhnya Bani Tamim dan Bani Addi serta Bani Hasyim, di antara mereka terdapat permusuhan sewaktu zaman jahiliyah. Ketika mereka masuk Islam mereka menjadi orang-orang yang saling mencintai. Pada suatu hari Abu Bakar sakit reumatik, kemudian Ali segera menghangatkan tangannya, lalu ia usapkan ke pinggang Abu Bakar. Pada saat itu turunlah firman-Nya yaitu ayat di atas tadi (QS Al-Hijr: 47)”. [2]

E.     Munasabah surat Al-Hijr ayat 43 – 48

            Pada ayat sebelumnya (QS Al-Hijr: 42) yang berbunyi
¨bÎ) ÏŠ$t6Ïã }§øŠs9 y7s9 öNÍköŽn=tã í`»sÜù=ß žwÎ) Ç`tB y7yèt7¨?$# z`ÏB tûïÍr$tóø9$# ÇÍËÈ
42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.

Di sini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang mengikuti Iblis adalah sesat, lalu pada ayat ini disebutkan bahwa mereka (yang mengikuti Iblis) di tempatkan di dalam Jahannam. Kemudian pada ayat selanjutnya Allah memberitahukan bahwa Jahannam itu memiliki tujuh pintu dan setiap pintu memiliki bagian tertentu dari kalangan para pengikut Iblis. Mereka memasukinya tanpa dapat mengelak.
Setelah Allah menceritakan keadaan ahli neraka, maka Dia menggabungkannya dengan cerita penghuni surga bahwa sesungguhnya mereka berada dalam surga dan mata air – mata air.

F.     Makna Ijmali surat Al-Hijr ayat 43 – 48

  1. Orang-orang yang mengikuti Iblis akan dimasukkan ke Jahannam.
  2. Orang-orang yang bertakwa akan dimasukkan ke dalam surga dengan berbagai kenikmatan, dan akan kekal di dalamnya.
  3. Allah mencabut segala dendam orang-orang yang berada di surga.

G.    Makna Tafsili surat Al-Hijr ayat 43 – 48

  1. Ayat ini Allah mengancam orang-orang yang mengikuti Iblis dengan Jahannam. Firman Allah:
“Barangsiapa di antara golongan-golongan itu kepadanya, maka neraka diancamkan kepadanya.
  1. Dan Jahannam itu memiliki tujuh pintu. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa tujuh pintu jahannam itu ialah Jahannam, Ladha, Hutamah, Sa’ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyah. Hal senada diriwayatkan pula dari Ibnu Juraij dan al-A’masy.[3]
  2. Ganjaran bagi orang – orang yang beriman yakni yang bertakwa adalah berada dalam surga. Dikatakan kepada mereka oleh para malaikat, “Masuklah ke dalamnya dengan selamat sejahtera”. Mereka disambut dengan ucapan salam serta mereka selalu dalam keadaan aman dan damai.
       Kata سلام terambil dari akar kata yang terdiri dari tiga huruf sin, lam, dan mim. Makna dasar dari kata yang terangkai dari huruf-huruf ini adalah luput dari kekurangan, kerusakan, dan aib. Salam terbagi menjadi dua, yakni salam pasif dan salam positif. Salam pasif ialah selamat yang diucapkan misalnya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, namun tidak mengakibatkan kekurangan atau kecelakaan. Salam positif yakni mengucapkan selamat kepada seseorang yang sukses dalam usahanya. Di sini ia meraih kebajikan/sukses. Makna inilah yang dimaksud dalam ayat di atas.[4]
       Firman Allah, “Masuklah ke dalamnya dengan selamat” dari berbagai bencana dan dilimpahi kesejahteraan atas kamu, “lagi aman” dari segala ketakutan dan kekagetan. Mereka tidak perlu takut akan dikeluarkan, dihentikan, dan mati.
  1. Firman Allah, “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan”. Said meriwayatkan dalam tafsirnya: Abu Fadhalah menceritakan kepada kami dari Abi Umamah, dia berkata bahwa tidaklah seorang mukmin masuk surga sebelum Allah mencopot rasa dendam yang ada dalam hati mereka hingga dicabut dengki seperti yang ada pada bintang buas yang membahayakan.
  2. Firman Allah, “Mereka tidak merasa lelah di dalamnya” (tidak merasakan penderitaan dan sakit) dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya”. Hal ini seperti dikatakan dalam Hadits
 يُقَالُ يَا أَهْلَ الجَنَّةِ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَمْرَضُوْا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَعِيْشُوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشُبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تُقِيْمُوا فَلَا تَظْعَنُوا أَبَدًا (رواه ابن جرير)
            Dikatakan, Hai penghuni surga, kamu akan tetap sehat dan tidak akan pernah sakit, kamu akan tetap hidup dan tidak akan mati, kamu akan tetap muda dan tidak akan pernah tua, dan kamu akan tetap bermukim dan tidak akan pernah beranjak selama-lamanya”. (HR Ibnu Jarir)
            Firman Allah, “Mereka kekal di dalamnya sedang mereka tidak ingin berpindah dari padanya”.
            Firman Allah:
وَهُم فِيهَا خَالِدُونَ
            “Dan mereka kekal di dalamnya”

H.    Ibrah (Pendidikan yang dapat diambil) dari surat Al-Hijr ayat 43 – 48
  1. Tujuan pendidikan adalah merubah akhlak dan moral menjadi lebih baik dengan cara bertahap.
·         Mengetahui adanya janji dan ancaman
·         Beribadah untuk mencari ridha Allah
·         Dalam wilayah kampus, misalnya merubah pemikiran mahasiswa yang acak-acakan menjadi sistematis, lalu dapat mendalami ilmu sesuai bidangnya, dan dapat mengaplikasikan ilmunya tersebut di lapangan.
  1. Merubah akhlak dan moral keluarga menjadi yang lebih baik.
  2. Merubah akhlak dan moral kerabat menjadi yang lebih baik.
  3. Merubah akhlak dan moral lingkungan sekitar menjadi yang lebih baik.
  4. Merubah akhlak dan moral umat menjadi yang lebih baik.
  5. Merubah akhlak dan moral manusia semuanya menjadi yang lebih baik.

I.       Natijah dari surat Al-Hijr ayat 43 – 48
Surat Al-Hijr ayat 43 – 48 ini mengabarkan bahwa di akhirat nanti ada pembalasan bagi manusia, yaitu adanya neraka dan surga. Di sini neraka disebutkan mempunyai tingkatan-tingkatan. Neraka di sini disediakan oleh Allah untuk orang-orang yang mengikuti ajakan setan yang terkutuk.
Adapun surga disediakan untuk orang – orang yang bertakwa kepada Allah, di dalam surga penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang tidak bisa digambarkan. Di sana tidak ada permusuhan, dendam, iri, dan dengki karena Allah telah mencabut sifat-sifat itu dari mereka (penghuni surga). Mereka memasuki surga dengan selamat dan mereka kekal di dalamnya.
Pendidikan yang bisa diambil dari surat Al-Hijr ini ialah bahwasannya pendidikan itu merubah akhlak dan moral yang jelek menjadi yang lebih baik, dan itu harus dilakukan secara bertahap.


[1] Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Terjemahan Tafsir Jalalain berikut Asbaabun Nuzuul Jilid 2, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2006, hal. 1066.
[2] Ibid.
[3] Muhammad  Nasib ar-Rifa’i, Taisiru al-Aliyyul Qadir li Ikhtisari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, Gema Insani, Jakarta, 2005, hal. 990.
[4] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Lentera Hati, Tangerang, 2008, hal. 138.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design by W-Blog