Sabtu, 26 Oktober 2013

PENGOBATAN ISLAMI ALA RASULULLAH SAW


Islam memberi peraturan hidup di dunia ini dalam segala bidang. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi tak luput dari aturan Islam. Politik, ekonomi, sosial, bahkan masalah kesehatan-pun dibahas dalam Islam. Dan yang akan dibahas di sini adalah pengobatan islami yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
            Pengobatan yang dilakukan Rasulullah ada 3 cara:
1.      Melalui doa atau pengobatan menggunakan wahyu-wahyu Ilahi, yang lebih dikenal lagi dengan istilah doa-doa matsur yang dating dari Al-Quran dan Sunah Nabi saw yang shahih.
2.      Menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan.
3.      Menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut. (3)
Ada 5 prinsip dasar pengobatan dalam Islam yang perlu diketahui untuk dapat dijadikan rujukan:
1.      Semua penyakit dan penyembuhan dari Allah swt. “Masing-masing penyakit pasti ada obatnya. Kalau obat sudah mengenai penyakit , penyakit itu pasti sembuh dengan seizin Allah” (HR Muslim).
2.      Teori berpasang-pasangan, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, “Apabila ada seekor lalat jatuh di bejana seorang di antara kalian, maka tenggelamkanlah. Karena sesungguhnya salah satu sayapnya mengandung penyakit dan sayap yang lain mengandung obatnya”.
3.      Tidak boleh menggunakan obat yang najis atau haram. Ibnu Mas’ud berkata “Sesungguhnya tidak menjadikan kesembuhanmu dengan sesuatu yang ia haramkan atas kamu” (HR Bukhori).
4.      Mengkaji untuk mendapati yang lebih baik.
5.      Kualitas perawat. Rasulullah bersabda: “Barang siapa mengobati dan ia tidak pernah diketahui sebelum ini sebagai orang yang mengetahui ilmu perobatan, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban” (HR Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).

Adapun metode pengobatan yang diajarkan Nabi adalah sbb:
1.      Pengobatan Illahiyah melalui doa
Salah satu doa yang diucapkan Nabi adalah
بِسْمِ اللهِ اللهُمَّ دَاوِنِى بِدَوَائِكَ وَاشْفِنِى بِشِفَائِكَ وَأغْتِنِى بفصلك عَمَّن سِوَاكَ وَاحْدُرْ عَنَّى أَذَاكَ
“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah obatilah penyakitku dengan obat-Mu, sembuhkanlah aku dengan kesembuhan-Mu, cukupkanlah aku dengan karunia-Mu saja sehingga aku tidak membutuhkan karunia dari selain-Mu, dan hilangkanlah dariku penyakit yang berasal dari-Mu”. (HR Tabrani)
a)      Cara pengobatan dengan doa
1.      Nafats
Yaitu membaca ayat Al-Quran / doa kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan ke seluruh badan pasien yang sakit. Adapun yang dibaca adalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
2.      Menempelkan air liur pada tangan kanan.
3.      Meletakkan tangan pada anggota badan.

b)      Syarat berdoa agar dikabulkan
1.      Hanya kepada Allah SWT.
2.      Harus dalam keadaan suci.
3.      Berdoa dengan menghadap kiblat.
4.      Menengadahkan kedua tangan hingga setinggi dada.
5.      Awali dengan pujian kepada Allah SWT.
6.      Menjauhkan perkara haram.
7.      Beramal shalih.
8.      Berdoa dengan ikhlas.

c)      Waktu yang tepat untuk berdoa
1.      Malam Jumat
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik hari yang ada di dunia adalah hari Jumat, pada hari itulah Adam diciptakan dan dimasukkan ke dalam surga, serta dikeluarkan dari surga” (HR Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan Nasa’i)
2.      Sepertiga malam.
3.      Saat adzan dan iqomah.
4.      Ketika perang.
5.      Seusai shalat fardhu.
6.      Pada bulan Ramadhan dan malam lailatul Qodar.
7.      Pada hari Arafah

2.      Pengobatan Ilmiah melalui Hijamah
Hijamah merupakan salah satu warisan pengobatan Islami yang telah lama dikenal orang sejak ratusan tahun silam. Adapun fungsi dari bekam adalah mengeluarkan darah kotor atau mengeluarkan angin dari dalam tubuh.
Bekam terbagi dalam dua macam yaitu pembekaman dengan atau tanpa mengeluaran darah. Namun kebanyakan orang masih kurang paham akan apa arti bekam.
Perkataan Al-Hijamah berasal dari istilah bahasa Arab yang berarti pelepasan darah kotor dalam bahasa Inggris disebut dengan Cupping dan dalam bahasa Melayu dikenal dengan Bekam. Di Indonesia dikenal dengan istilah Kop atau Cantuk.
Bekam merupakan suatu teknik pengobatan berdasarkan sunnah Rasul yang telah lama dipraktikkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping.
Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Berbekam dapat menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika dilakukan pada bagian kuduk. Juga dapat menghilangkan rasa sakit pada bagian kepala seperti muka, gigi, telinga, dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada darah atau rusaknya jaringan darah.

  1. Manfaat Bekam
Titik bekam pada umumnya adalah untuk meringankan gangguan pada organ dan syaraf bila dibekam pada tempat gangguan, terutama karena gangguan kelebihan darah atau darah kotor atau kedua-duanya. Titik-titik bekam yang disukai Rasulullah saw, yaitu:
Bekam atas dua urat leher: mencegah sakit kepala, sakit di wajah, sakit gigi, sakit telinga, sakit hidung, dan kerongkongan.
Bekam pada tengkuk/kuduk: mencegah tekanan darah pada tengkuk, mengatasi rabun, mengatasi benjolan di mata, mengatasi rasa berat pada alis dan kelopak mata, mengatasi penyakit mata lainnya, mengobati lepra, dan mengobati berbagai macam penyakit.
Bekam pada pelipis: mengobati sakit kepala, sakit di wajah, sakit telinga, sakit hidung, dan sakit kerongkongan.
Bekam pada pundak: mengobati penyakit di pundak dan sakit di leher.
Bekam di atas pinggul: menghilangkan pegal-pegal dan kelelahan.
Melakukan bekam di bawah dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan, dan pada urat leher, serta membersihkan kepala dan telapak tangan
Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis, serta tulang kering.
Berbekam di bawah dada di atas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha, kaki yang sering linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki bengkak), dan gatal-gatal pada punggug.

  1. Jenis Bekam
Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga penyakit –penyakit penyebab kengerian punggung. Bekam kering baik bagi orang-orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama tiga hari. Insya Allah sangat baik diolesi minyak habbatus sauda’ untuk menghilangkan tanda lebam pada kulit yang selesai dibekam.
Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit dan maksimal 9 menit, lalu darah kotornya dibuang. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Insya Allah bekasnya akan hilang 3 hari kemudian setelah diolesi minyak habbatus sauda’. Selama 3 jam setelah dibekam, kulit lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu.

  1. Alat Bekam
Ketika Rasulullah SAW melakukan bekam, beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkuk. Dengan demikian, jelaslah sudah bahwa teknik bekam dan peralatannya sudah ada dan dipraktikkan sendiri oleh Rasulullah SAW.
Pada zaman China Kuno, bekam disebut sebagai “pengobatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada abad ke-18, orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam.
Kini peralatan yang digunakan telah sebanding dengan perubahan zaman. Peralatan bekam yang digunakan oleh tim Bekam ialah penghisap (hand pump), mangkuk (cupping set), pena jarum (lancet device), silet Antiseptik (bahan sterilisasi seperti alkohol), sarung tangan kesehatan (rubber gloves).

  1. Waktu yang Baik untuk Bekam
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan: “Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ke-tujuhbelas, ke-sembilanbelas, atau ke-duapuluhsatu.” (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapanpun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Hal ini berdasarkan ucapan Rasulullah SAW: “Jangan sampai mengalami ketidakstabilan darah karena itu bisa mematikan.”

  1. Larangan Berbekam
Orang-orang yang dilarang berbekam antara lain: 1) Orang tua renta yang sakit tanpa daya dan upaya, 2) Penderita tekanan darah rendah (dianjurkan minum habbatus sauda’), 3) Penderita sakit kudis, 4) Penderita diabetes mellitus, 5) Perut wanita yang sedang hamil, 6) Wanita yang sedang haid, 7) Orang yang sedang minum obat pengencer darah, 8) Penderita leukimia, thrombosit, alergi kulit serius, dan 9) Orang yang sangat letih/kelaparan/kenyang/kehausan/gugup.
Adapun anggota bagian tubuh yang tidak boleh dibekam adalah 1) mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dan dubur, 2) Area tubuh yang banyak simpul limpa, 3) Area tubuh yang dekat pembuluh besar, 4) Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang dan jaringan luka.
Imam Asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan makanan berat 2-3 jam sebelumnya.

3.      Pengobatan Alamiah melalui Herbal
Pengobatan menggunakan herbal atau tanaman yang berkhasiat merupakan salah satu yang dipraktikkan Rasulullah SAW. Obat-obat tradisional kini telah berkembang, bahkan di China menjadi sentral pengembangan obat-obatan tradisional termasuk dari tanaman maupun hewan.
Jika mau menyimak wahyu Allah SWT, banyak petunjuk tentang obat-obat tradisional, seperti dalam surat An-Nahl ayat 68-69:
4ym÷rr&ur y7/u n<Î) È@øtª[$# Èbr& ÉσªB$# z`ÏB ÉA$t6Ågø:$# $Y?qãç/ z`ÏBur ̍yf¤±9$# $£JÏBur tbqä©Ì÷ètƒ ÇÏÑÈ §NèO Í?ä. `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨W9$# Å5è=ó$$sù Ÿ@ç7ß Å7În/u Wxä9èŒ 4 ßlãøƒs .`ÏB $ygÏRqäÜç/ Ò>#uŽŸ° ì#Î=tFøƒC ¼çmçRºuqø9r& ÏmŠÏù Öä!$xÿÏ© Ĩ$¨Z=Ïj9 3 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ZptƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇÏÒÈ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Dari ayat tersebut telah menunjukkan bahwa obat-obat tradisional telah sejak lama dianjurkan untuk penyembuhan, bahkan melihat sejarah perkembangannya justru jauh sebelum ilmu-ilmu kedokteran berkembang. Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa obat-obat tradisional ini juga mampu untuk mengatasi berbagai penyakit.
Bahkan banyak dijelaskan dalam Al-Quran maupun Hadits tentang manfaat obat-obat tradisional. Manfaat tumbuhan menurut Al-Quran dan Hadits seperti jinten hitam, kayu cendana, pohon arak, nila, biji seledri, lidah buaya, kunyit, bidara, dan masih banyak yang lainnya.

Diambil dari Buku "Menjadi Dokter Muslim (Metode Ilahiyah, Alamiyah, Ilmiah)" karya Dr. Indah Sri Yuliatin, dkk.

1 komentar:

Like Me :)

PENGOBATAN ISLAMI ALA RASULULLAH SAW


Islam memberi peraturan hidup di dunia ini dalam segala bidang. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi tak luput dari aturan Islam. Politik, ekonomi, sosial, bahkan masalah kesehatan-pun dibahas dalam Islam. Dan yang akan dibahas di sini adalah pengobatan islami yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
            Pengobatan yang dilakukan Rasulullah ada 3 cara:
1.      Melalui doa atau pengobatan menggunakan wahyu-wahyu Ilahi, yang lebih dikenal lagi dengan istilah doa-doa matsur yang dating dari Al-Quran dan Sunah Nabi saw yang shahih.
2.      Menggunakan obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan.
3.      Menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut. (3)
Ada 5 prinsip dasar pengobatan dalam Islam yang perlu diketahui untuk dapat dijadikan rujukan:
1.      Semua penyakit dan penyembuhan dari Allah swt. “Masing-masing penyakit pasti ada obatnya. Kalau obat sudah mengenai penyakit , penyakit itu pasti sembuh dengan seizin Allah” (HR Muslim).
2.      Teori berpasang-pasangan, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, “Apabila ada seekor lalat jatuh di bejana seorang di antara kalian, maka tenggelamkanlah. Karena sesungguhnya salah satu sayapnya mengandung penyakit dan sayap yang lain mengandung obatnya”.
3.      Tidak boleh menggunakan obat yang najis atau haram. Ibnu Mas’ud berkata “Sesungguhnya tidak menjadikan kesembuhanmu dengan sesuatu yang ia haramkan atas kamu” (HR Bukhori).
4.      Mengkaji untuk mendapati yang lebih baik.
5.      Kualitas perawat. Rasulullah bersabda: “Barang siapa mengobati dan ia tidak pernah diketahui sebelum ini sebagai orang yang mengetahui ilmu perobatan, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban” (HR Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).

Adapun metode pengobatan yang diajarkan Nabi adalah sbb:
1.      Pengobatan Illahiyah melalui doa
Salah satu doa yang diucapkan Nabi adalah
بِسْمِ اللهِ اللهُمَّ دَاوِنِى بِدَوَائِكَ وَاشْفِنِى بِشِفَائِكَ وَأغْتِنِى بفصلك عَمَّن سِوَاكَ وَاحْدُرْ عَنَّى أَذَاكَ
“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah obatilah penyakitku dengan obat-Mu, sembuhkanlah aku dengan kesembuhan-Mu, cukupkanlah aku dengan karunia-Mu saja sehingga aku tidak membutuhkan karunia dari selain-Mu, dan hilangkanlah dariku penyakit yang berasal dari-Mu”. (HR Tabrani)
a)      Cara pengobatan dengan doa
1.      Nafats
Yaitu membaca ayat Al-Quran / doa kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan ke seluruh badan pasien yang sakit. Adapun yang dibaca adalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
2.      Menempelkan air liur pada tangan kanan.
3.      Meletakkan tangan pada anggota badan.

b)      Syarat berdoa agar dikabulkan
1.      Hanya kepada Allah SWT.
2.      Harus dalam keadaan suci.
3.      Berdoa dengan menghadap kiblat.
4.      Menengadahkan kedua tangan hingga setinggi dada.
5.      Awali dengan pujian kepada Allah SWT.
6.      Menjauhkan perkara haram.
7.      Beramal shalih.
8.      Berdoa dengan ikhlas.

c)      Waktu yang tepat untuk berdoa
1.      Malam Jumat
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik hari yang ada di dunia adalah hari Jumat, pada hari itulah Adam diciptakan dan dimasukkan ke dalam surga, serta dikeluarkan dari surga” (HR Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan Nasa’i)
2.      Sepertiga malam.
3.      Saat adzan dan iqomah.
4.      Ketika perang.
5.      Seusai shalat fardhu.
6.      Pada bulan Ramadhan dan malam lailatul Qodar.
7.      Pada hari Arafah

2.      Pengobatan Ilmiah melalui Hijamah
Hijamah merupakan salah satu warisan pengobatan Islami yang telah lama dikenal orang sejak ratusan tahun silam. Adapun fungsi dari bekam adalah mengeluarkan darah kotor atau mengeluarkan angin dari dalam tubuh.
Bekam terbagi dalam dua macam yaitu pembekaman dengan atau tanpa mengeluaran darah. Namun kebanyakan orang masih kurang paham akan apa arti bekam.
Perkataan Al-Hijamah berasal dari istilah bahasa Arab yang berarti pelepasan darah kotor dalam bahasa Inggris disebut dengan Cupping dan dalam bahasa Melayu dikenal dengan Bekam. Di Indonesia dikenal dengan istilah Kop atau Cantuk.
Bekam merupakan suatu teknik pengobatan berdasarkan sunnah Rasul yang telah lama dipraktikkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping.
Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Berbekam dapat menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika dilakukan pada bagian kuduk. Juga dapat menghilangkan rasa sakit pada bagian kepala seperti muka, gigi, telinga, dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada darah atau rusaknya jaringan darah.

  1. Manfaat Bekam
Titik bekam pada umumnya adalah untuk meringankan gangguan pada organ dan syaraf bila dibekam pada tempat gangguan, terutama karena gangguan kelebihan darah atau darah kotor atau kedua-duanya. Titik-titik bekam yang disukai Rasulullah saw, yaitu:
Bekam atas dua urat leher: mencegah sakit kepala, sakit di wajah, sakit gigi, sakit telinga, sakit hidung, dan kerongkongan.
Bekam pada tengkuk/kuduk: mencegah tekanan darah pada tengkuk, mengatasi rabun, mengatasi benjolan di mata, mengatasi rasa berat pada alis dan kelopak mata, mengatasi penyakit mata lainnya, mengobati lepra, dan mengobati berbagai macam penyakit.
Bekam pada pelipis: mengobati sakit kepala, sakit di wajah, sakit telinga, sakit hidung, dan sakit kerongkongan.
Bekam pada pundak: mengobati penyakit di pundak dan sakit di leher.
Bekam di atas pinggul: menghilangkan pegal-pegal dan kelelahan.
Melakukan bekam di bawah dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan, dan pada urat leher, serta membersihkan kepala dan telapak tangan
Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis, serta tulang kering.
Berbekam di bawah dada di atas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha, kaki yang sering linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki bengkak), dan gatal-gatal pada punggug.

  1. Jenis Bekam
Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga penyakit –penyakit penyebab kengerian punggung. Bekam kering baik bagi orang-orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama tiga hari. Insya Allah sangat baik diolesi minyak habbatus sauda’ untuk menghilangkan tanda lebam pada kulit yang selesai dibekam.
Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit dan maksimal 9 menit, lalu darah kotornya dibuang. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan berbuih. Insya Allah bekasnya akan hilang 3 hari kemudian setelah diolesi minyak habbatus sauda’. Selama 3 jam setelah dibekam, kulit lebam itu tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu.

  1. Alat Bekam
Ketika Rasulullah SAW melakukan bekam, beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkuk. Dengan demikian, jelaslah sudah bahwa teknik bekam dan peralatannya sudah ada dan dipraktikkan sendiri oleh Rasulullah SAW.
Pada zaman China Kuno, bekam disebut sebagai “pengobatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada abad ke-18, orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam.
Kini peralatan yang digunakan telah sebanding dengan perubahan zaman. Peralatan bekam yang digunakan oleh tim Bekam ialah penghisap (hand pump), mangkuk (cupping set), pena jarum (lancet device), silet Antiseptik (bahan sterilisasi seperti alkohol), sarung tangan kesehatan (rubber gloves).

  1. Waktu yang Baik untuk Bekam
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan, karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan: “Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ke-tujuhbelas, ke-sembilanbelas, atau ke-duapuluhsatu.” (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapanpun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Hal ini berdasarkan ucapan Rasulullah SAW: “Jangan sampai mengalami ketidakstabilan darah karena itu bisa mematikan.”

  1. Larangan Berbekam
Orang-orang yang dilarang berbekam antara lain: 1) Orang tua renta yang sakit tanpa daya dan upaya, 2) Penderita tekanan darah rendah (dianjurkan minum habbatus sauda’), 3) Penderita sakit kudis, 4) Penderita diabetes mellitus, 5) Perut wanita yang sedang hamil, 6) Wanita yang sedang haid, 7) Orang yang sedang minum obat pengencer darah, 8) Penderita leukimia, thrombosit, alergi kulit serius, dan 9) Orang yang sangat letih/kelaparan/kenyang/kehausan/gugup.
Adapun anggota bagian tubuh yang tidak boleh dibekam adalah 1) mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dan dubur, 2) Area tubuh yang banyak simpul limpa, 3) Area tubuh yang dekat pembuluh besar, 4) Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang dan jaringan luka.
Imam Asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan makanan berat 2-3 jam sebelumnya.

3.      Pengobatan Alamiah melalui Herbal
Pengobatan menggunakan herbal atau tanaman yang berkhasiat merupakan salah satu yang dipraktikkan Rasulullah SAW. Obat-obat tradisional kini telah berkembang, bahkan di China menjadi sentral pengembangan obat-obatan tradisional termasuk dari tanaman maupun hewan.
Jika mau menyimak wahyu Allah SWT, banyak petunjuk tentang obat-obat tradisional, seperti dalam surat An-Nahl ayat 68-69:
4ym÷rr&ur y7/u n<Î) È@øtª[$# Èbr& ÉσªB$# z`ÏB ÉA$t6Ågø:$# $Y?qãç/ z`ÏBur ̍yf¤±9$# $£JÏBur tbqä©Ì÷ètƒ ÇÏÑÈ §NèO Í?ä. `ÏB Èe@ä. ÏNºtyJ¨W9$# Å5è=ó$$sù Ÿ@ç7ß Å7În/u Wxä9èŒ 4 ßlãøƒs .`ÏB $ygÏRqäÜç/ Ò>#uŽŸ° ì#Î=tFøƒC ¼çmçRºuqø9r& ÏmŠÏù Öä!$xÿÏ© Ĩ$¨Z=Ïj9 3 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ZptƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇÏÒÈ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”

Dari ayat tersebut telah menunjukkan bahwa obat-obat tradisional telah sejak lama dianjurkan untuk penyembuhan, bahkan melihat sejarah perkembangannya justru jauh sebelum ilmu-ilmu kedokteran berkembang. Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa obat-obat tradisional ini juga mampu untuk mengatasi berbagai penyakit.
Bahkan banyak dijelaskan dalam Al-Quran maupun Hadits tentang manfaat obat-obat tradisional. Manfaat tumbuhan menurut Al-Quran dan Hadits seperti jinten hitam, kayu cendana, pohon arak, nila, biji seledri, lidah buaya, kunyit, bidara, dan masih banyak yang lainnya.

Diambil dari Buku "Menjadi Dokter Muslim (Metode Ilahiyah, Alamiyah, Ilmiah)" karya Dr. Indah Sri Yuliatin, dkk.

1 komentar:

Blog Design by W-Blog