A. Bunyi surat Al-Hijr ayat 43-48.
¨bÎ)ur tL©èygy_ öNèdßÏãöqyJs9 tûüÏèuHødr& ÇÍÌÈ $olm; èpyèö7y 5>ºuqö/r& Èe@ä3Ïj9 5>$t/ öNåk÷]ÏiB Öä÷ã_ ìQqÝ¡ø)¨B ÇÍÍÈ cÎ) tûüÉ)GßJø9$# Îû ;M»¨Zy_ Abqãããur ÇÍÎÈ $ydqè=äz÷$# AO»n=|¡Î0 tûüÏZÏB#uä ÇÍÏÈ $oYôãttRur $tB Îû NÏdÍrßß¹ ô`ÏiB @e@Ïî $ºRºuq÷zÎ) 4n?tã 9ãß tû,Î#Î7»s)tGB ÇÍÐÈ w öNßg¡yJt $ygÏù Ò=|ÁtR $tBur Nèd $pk÷]ÏiB tûüÅ_t÷ßJÎ/ ÇÍÑÈ
B. Terjemah surat Al-Hijr ayat 43 – 48
43. Dan Sesungguhnya Jahannam itu
benar-benar tempat yang Telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan)
semuanya.
44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap
pintu (telah ditetapkan) untuk golongan
yang tertentu dari mereka.
45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu
berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang
mengalir).
46.
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera
lagi aman"
47. Dan kami
lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.
48. Mereka
tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan
daripadanya.
C.
Makna Lughoh surat Al-Hijr
ayat 43 – 48
èpyèö7y 5>ºuqö/r& أي سَبْعُ
طَبَقَات
Tujuh pintu yakni tujuh
lapis.
öNåk÷]ÏiB Öä÷ã_ أي حِصَّة
Untuk
segolongan di antara mereka bagian, yakni jatah.
QqÝ¡ø)¨B
Yang
tertentu.
M»¨Zy_ أي حديقة الجنة
Di
dalam Surga yaitu kebun-kebun surga.
bqãããu
Mata
air-mata air.
ûüÏZÏB#uä
Aman
dari setiap hal yang mengerikan.
$oYôãttRur أي إلغَاء مِنَ
الجَذُورِ
Kami
lenyapkan, yaitu dicabut hingga ke akar-akarnya.
@Ïî أي عكر أي عداء
أي رغم أي الحسد
Kekeruhan,
permusuhan, dengki, iri hati.
Ò=|ÁtR أي التعب الجسدي
أي مصاعب الحياة أي قلب الأرق
Keletihan fisik,
kesulitan hidup, keresahan hati
D.
Asbabun-Nuzul surat Al-Hijr
ayat 43 – 48
Firman Allah swt:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada
dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).
(QS Al-Hijr: 45).
Asbabun-Nuzulnya adalah, Ats Tsalabi telah
mengetengahkan sebuah hadits melalui Salman Al-Farisi, disebutkan bahwa tatkala
Salman mendengar firman Allah swt, (QS Al-Hijr: 43), maka Salman melarikan diri
selama tiga hari tiga malam, karena ketakutan dan ia lakukan itu dalam keadaan
tidak sadar, karena saking takutnya. Kemudian ia dihadapkan kepada Nabi saw,
lalu Nabi saw. menanyakan kepadanya tentang apa yang telah diperbuatnya itu,
lalu Salman menjawab: “Wahai Rasulullah, ketika ayat ini diturunkan (QS
Al-Hijr: 43), Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan membawa perkara yang hak,
sungguh ayat tersebut membuat hatiku terputus”. Maka Allah menurunkan
firman-Nya yang lain, yaitu “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu
berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)” (QS
Al-Hijr: 45).[1]
Firman Allah:
Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada
dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di
atas dipan-dipan. (QS Al-Hijr: 47)
Ibnu Abu Hatim telah mengetengahkan sebuah hadits
melalui Ali ibnul Husain yang telah menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan
berkenaan dengan Abu Bakar dan Umar, yaitu firman-Nya (QS Al-Hijr: 47). Lalu
ada yang bertanya: “Dendam apakah itu?” Ali ibnul Husain menjawab: “Dendam
Jahiliyah. Sesungguhnya Bani Tamim dan Bani Addi serta Bani Hasyim, di antara
mereka terdapat permusuhan sewaktu zaman jahiliyah. Ketika mereka masuk Islam
mereka menjadi orang-orang yang saling mencintai. Pada suatu hari Abu Bakar
sakit reumatik, kemudian Ali segera menghangatkan tangannya, lalu ia usapkan ke
pinggang Abu Bakar. Pada saat itu turunlah firman-Nya yaitu ayat di atas tadi
(QS Al-Hijr: 47)”. [2]
E.
Munasabah
surat Al-Hijr ayat 43 – 48
Pada ayat sebelumnya (QS Al-Hijr:
42) yang berbunyi
¨bÎ) Ï$t6Ïã }§øs9 y7s9 öNÍkön=tã í`»sÜù=ß wÎ) Ç`tB y7yèt7¨?$# z`ÏB tûïÍr$tóø9$# ÇÍËÈ
42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku
tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut
kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Di sini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang mengikuti Iblis adalah
sesat, lalu pada ayat ini disebutkan bahwa mereka (yang mengikuti Iblis) di
tempatkan di dalam Jahannam. Kemudian pada ayat selanjutnya Allah
memberitahukan bahwa Jahannam itu memiliki tujuh pintu dan setiap pintu
memiliki bagian tertentu dari kalangan para pengikut Iblis. Mereka memasukinya
tanpa dapat mengelak.
Setelah Allah menceritakan keadaan ahli neraka, maka Dia
menggabungkannya dengan cerita penghuni surga bahwa
sesungguhnya mereka berada dalam surga dan mata air – mata air.
F. Makna Ijmali surat Al-Hijr ayat 43 – 48
- Orang-orang yang mengikuti Iblis akan dimasukkan ke Jahannam.
- Orang-orang yang bertakwa akan dimasukkan ke dalam surga dengan berbagai kenikmatan, dan akan kekal di dalamnya.
- Allah mencabut segala dendam orang-orang yang berada di surga.
G. Makna Tafsili surat Al-Hijr ayat 43 – 48
- Ayat ini Allah mengancam orang-orang yang mengikuti Iblis dengan Jahannam. Firman Allah:
“Barangsiapa di antara golongan-golongan itu
kepadanya, maka neraka diancamkan kepadanya.
- Dan Jahannam itu memiliki tujuh pintu. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa tujuh pintu jahannam itu ialah Jahannam, Ladha, Hutamah, Sa’ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyah. Hal senada diriwayatkan pula dari Ibnu Juraij dan al-A’masy.[3]
- Ganjaran bagi orang – orang yang beriman yakni yang bertakwa adalah berada dalam surga. Dikatakan kepada mereka oleh para malaikat, “Masuklah ke dalamnya dengan selamat sejahtera”. Mereka disambut dengan ucapan salam serta mereka selalu dalam keadaan aman dan damai.
Kata سلام
terambil dari akar kata yang terdiri dari tiga huruf sin, lam, dan mim.
Makna dasar dari kata yang terangkai dari huruf-huruf ini adalah luput dari
kekurangan, kerusakan, dan aib. Salam terbagi menjadi dua, yakni salam pasif
dan salam positif. Salam pasif ialah selamat yang diucapkan misalnya
bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, namun tidak mengakibatkan
kekurangan atau kecelakaan. Salam positif yakni mengucapkan selamat
kepada seseorang yang sukses dalam usahanya. Di sini ia meraih
kebajikan/sukses. Makna inilah yang dimaksud dalam ayat di atas.[4]
Firman
Allah, “Masuklah ke dalamnya dengan selamat” dari berbagai bencana dan
dilimpahi kesejahteraan atas kamu, “lagi aman” dari segala ketakutan dan
kekagetan. Mereka tidak perlu takut akan dikeluarkan, dihentikan, dan mati.
- Firman Allah, “Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan”. Said meriwayatkan dalam tafsirnya: Abu Fadhalah menceritakan kepada kami dari Abi Umamah, dia berkata bahwa tidaklah seorang mukmin masuk surga sebelum Allah mencopot rasa dendam yang ada dalam hati mereka hingga dicabut dengki seperti yang ada pada bintang buas yang membahayakan.
- Firman Allah, “Mereka tidak merasa lelah di dalamnya” (tidak merasakan penderitaan dan sakit) dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya”. Hal ini seperti dikatakan dalam Hadits
يُقَالُ يَا أَهْلَ
الجَنَّةِ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَمْرَضُوْا أَبَدًا, وَ إِنَّ
لَكُمْ أَنْ تَعِيْشُوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشُبُّوا
فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا, وَ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تُقِيْمُوا فَلَا تَظْعَنُوا
أَبَدًا (رواه ابن جرير)
“Dikatakan,
Hai penghuni surga, kamu akan tetap sehat dan tidak akan pernah sakit, kamu
akan tetap hidup dan tidak akan mati, kamu akan tetap muda dan tidak akan
pernah tua, dan kamu akan tetap bermukim dan tidak akan pernah beranjak selama-lamanya”.
(HR Ibnu Jarir)
Firman
Allah, “Mereka kekal di dalamnya sedang mereka tidak ingin berpindah dari
padanya”.
Firman Allah:
وَهُم فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan
mereka kekal di dalamnya”
H. Ibrah (Pendidikan yang dapat diambil) dari surat
Al-Hijr ayat 43 – 48
- Tujuan pendidikan adalah merubah akhlak dan moral menjadi lebih baik dengan cara bertahap.
·
Mengetahui adanya janji dan ancaman
·
Beribadah untuk mencari ridha Allah
·
Dalam wilayah kampus, misalnya merubah pemikiran
mahasiswa yang acak-acakan menjadi sistematis, lalu dapat mendalami ilmu sesuai
bidangnya, dan dapat mengaplikasikan ilmunya tersebut di lapangan.
- Merubah akhlak dan moral keluarga menjadi yang lebih baik.
- Merubah akhlak dan moral kerabat menjadi yang lebih baik.
- Merubah akhlak dan moral lingkungan sekitar menjadi yang lebih baik.
- Merubah akhlak dan moral umat menjadi yang lebih baik.
- Merubah akhlak dan moral manusia semuanya menjadi yang lebih baik.
I. Natijah
dari surat Al-Hijr ayat 43 – 48
Surat Al-Hijr ayat 43 – 48 ini mengabarkan bahwa di
akhirat nanti ada pembalasan bagi manusia, yaitu adanya neraka dan surga. Di
sini neraka disebutkan mempunyai tingkatan-tingkatan. Neraka di sini disediakan
oleh Allah untuk orang-orang yang mengikuti ajakan setan yang terkutuk.
Adapun surga disediakan untuk orang – orang yang
bertakwa kepada Allah, di dalam surga penuh dengan kenikmatan-kenikmatan yang
tidak bisa digambarkan. Di sana tidak ada permusuhan, dendam, iri, dan dengki
karena Allah telah mencabut sifat-sifat itu dari mereka (penghuni surga). Mereka
memasuki surga dengan selamat dan mereka kekal di dalamnya.
Pendidikan yang
bisa diambil dari surat Al-Hijr ini ialah bahwasannya pendidikan itu merubah akhlak
dan moral yang jelek menjadi yang lebih baik, dan itu harus dilakukan secara
bertahap.
[1] Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan
Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Terjemahan Tafsir Jalalain berikut Asbaabun
Nuzuul Jilid 2, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2006, hal. 1066.
[2] Ibid.
[3] Muhammad Nasib ar-Rifa’i, Taisiru al-Aliyyul Qadir
li Ikhtisari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, Gema Insani, Jakarta, 2005, hal.
990.
[4] M. Quraish Shihab, Tafsir
Al-Misbah, Lentera Hati, Tangerang, 2008, hal. 138.