1.
Mau
Sesuai Hadits Rasul:
كُلٌّ
أُمَّتِى يَدْخُلُونَ الجنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رسول الله وَ مَنْ
يَأْبَى قال مَنْ أَطاعَنِي دَخَلَ الجَنَّة وَ مَنْ عَصَانِي فَقَد أَبَى
“Seluruh
umatku akan masuk ke dalam surga kecuali orang yang enggan”. Ditanyakan
“Siapakah orang yang enggan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Siapa yang
taat kepadaku, maka dia pasti masuk surge, sedangkan siapa saja yang maksiat
kepadaku, berarti dia telah enggan”. (HR Bukhari)
2.
Tidak musyrik
3.
Menyingkirkan Gangguan
لَقَد رَأَيْتَ رَجُلاً يَتَقَلَّبُ فِي الجَنَّةِ فِي
شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِن ظَهْرِ الطَرِيقِ كَانَتْ تُؤذِي النّاس
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi, Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku
pernah melihat seseorang lelaki yang bersenang-senang di surge disebabkan oleh
pohon yang dulu pernah dia singkirkan dari jalan karena pohon itu mengganggu
orang banyak”. (HR Muslim)
4.
3 + 1
Maksudnya
ialah tiga amalan dan satu tindakan keyakinan. Tiga amalan tersebut ialah shalat,
zakat, dan menyambung silaturrahmi. Sedangkan satu tindakan keyakinan itu adalah
tidak menyekutukan Allah.
5.
Bantuan Emergency (Gawat Darurat)
Seperti
sebuah cerita dalam hadits berikut.
بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ
العَطَسُ إذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إسْرَائِيل فَنَزَغَتْ
مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ
Suatu ketika ada seekor anjing yang berputar mengelilingi sumur. Dia
hampir mati karena kehausan. Tiba-tiba ada seorang
pelacur dari kalangan pelacur-pelacur Bani Israel yang melihatnya. Dia langsung
menanggalkan sepatunya dan meminumi anjing itu dengan air sumur. Karena
perbuatannya itu, dosa-dosanya diampuni. (HR Al-Bukhari).
Pertolongan emergencytidak hanya dalam bentuk memberikan air kepada orang yang kehausan. Membantu
korban bencana alam, mendermakan harta untuk anak-anak yatim yang memerlukan,
membantu mencukupi kebutuhan makan fakir dan miskin, dan menyelamatkan para
remaja dari ancaman narkoba juga merupakan bentuk bantuan gawat darurat.
6. Sayyidul Istighfar
Adalah penghulu dari
sekian banyak istighfar yang ada, dibaca pagi (subuh) dan sore (asar).
Bacaan-nya yaitu:
اللهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي لاَ إلَهَ إلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنا عَبببْدُكَ وَأَنَا علَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا السْتَطَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ
وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ
أَنْتَ أَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tiada sesembahan kecuali
Engkau, Engkau menciptakan aku, aku adalah hamba-Mu, aku berada di atas
janji-Mu dan perjanjian dengan-Mu sekuat kemampuanku. Aku kembali kepada-Mu
dengan nikmat-Mu atas diriku dan aku kembali kepada-Mu dengan dosaku, ampunilah
aku, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang aku perbuat”.
Apabila seseorang
mengucapkan doa ini pada waktu sore hari lalu dia mati, maka dia pasti masuk
surga atau dia menjadi seorang salah penghuni surga. Apabila seseorang
mengucapkan doa ini ketika dia memasuki waktu pagi lantas dia mati pada hari
itu, maka keadaannya juga demikian (yakni dia juga masuk surga).
7. Menjawab
Adzan
Menjawab adzan adalah
amalan ringan tetapi berpahala raksasa. Surga disediakan untuk siapa saja yang
mau melakukannya.
8. 4
In 1
Empat amalan yang bila
dikerjakan oleh seseorang dalam satu hari maka dia mendapat surga. Amalan itu
adalah berpuasa, melayat jenazah, memberi makan orang miskin, dan menjenguk orang
sakit.
9. Menghafal
Asmaul Husna
Untuk menempuh jalan ke surga:
Ø Menghafal
asmaul husna
Ø Mempelajari
makna dan penjelasan detail tentang setiap nama dari 99 nama Allah tersebut
Ø Mengimani
dan membenarkannya
Ø Saat
berdoa, kita sebut nama-nama Allah. Kita seru sang Pencipta itu dengan
nama-namaNya yang indah.
10. Menjaga
Shubuh dan Ashar
Dari Abu Musa Al-Asy’ari, dia berkata, Rasulullah
berabda:
مَن
صَلَّى البَردَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barang siapa yang
mengerjakan dua sholat yang dingin maka dia pasti masuk surga”. (HR
Bukhori Muslim)
11. Memahami
Laa Illaha Illallah
Konsekuensi yang paling
jelas dari kalimat itu adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya.
Apabila kita sudah
dapat melaksanakan konsekuensi kalimat itu, barulah kita dianggap telah
memahami Laa Illahaillallah. Sesudah itu barulah menggenggam tiket bebas (free pass) untuk masuk surga.
12. 4
to Paradise
Rasulullah bersabda:
”Apabila
seorang perempuan mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
menjaga kemaluannya (kehormatannya), dan taat kepada suaminya. Maka dikatakan
kepada dia, Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu
kehendaki”. (HR Ahmad)
13. Berpersaan
Burung
Imam An-Nawawi
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan perasaan yang seperti perasaan burung
itu adalah dalam hal kelembutannya dan kelunakannya. Ulama lain menerangkan
bahwa yang dimaksud adalah hati yang takut kepada Allah, karena burung adalah
binatang yang paling takut kepada Allah swt.
Orang yang memiliki
keteguhan hati takkan mundur saat dihina orang dan tidak tambah semangat ketika
dipuji orang. Itulah tanda orang yang beramal secara ikhlas. Keikhlasan di
dalam amalan menjadikan amal kecil bernilai tinggi, apalagi amal yang besar.
Pada saat itulah pelakunya dinyatakan layak untuk masuk surga.
14. Shalat
Sunnah
Shalat sunnah membantu
pelakunya untuk menyempurnakan kekurangan yang terjadi pada shalat wajib.
Selain itu, juga menjadi tambahan pahala yang signifikan bagi pelakunya jika
dilakukan ikhlas karena Allah dan mempraktikkan sesuai tuntunan Rasulullah.
15. Mendermakan
Jasa
Berdermakan itu tidak
hanya dalam bentuk uang atau bantuan fisik saja, tetapi juga bisa berbentuk
jasa dari suatu barang. Misalnya, meminjamkan sepeda motor, mobil, setrika,
rice cooker kepada saudara kita yang memerlukan. Dia mendapat jasa dari barang
itu secara gratis, sedang kita memang berniat mendermakan jasa karena Allah
Ta’ala.
16. Sabar
Saat Sakit
Sikap terbaik
menghadapi sakit adalah sabar, dan sabar akan mengantarkan seseorang masuk
surga, bersabar saat sakit tidak bermakna bahwa si penderita tidak boleh
berobat, malah penderita wajib berobat semaksimal mungkin.
Pengobatan ala Nabi
adalah madu (An-Nahl 69) dan biji berkah disebut obat berkhasiat adalah habbatus
sauda’. Rasulullah menyatakan bahwa biji itu menjadi obat segala penyakit,
kecuali mati.
17. Sabar
ditinggal
Mati
Rasulullah bersabda :
Allah Ta’ala berfirman: “tiada balasan bagi hamba-Ku yang beriman ketika Aku
ambil kecintaannya dari kalangan penduduk dunia lalu dia bersabar dan
mengharapkan pahala kecuali surga”. (HR Al-Bukhari)
18. Mengasuh
Anak Yatim
Yang dimaksud adalah
memperlakukan anak yatim seperti memperlakukan anak kita.
Pengasuh anak yatim
akan menjadi tetangga dekat Nabi saw di Surga hingga digambarkan oleh beliau
bagaikan jari telunjuk dan jari tengah.
19. Menyayangi
Anak
Ummul mukminin, Aisyah
bertutur: “Ada seorang perempuan miskin datang kepadaku dengan menggendong
dua anakperempuannya. Aku membernya makanan berupa tiga butir kurma. Dia
memberi kepada dua anaknya masing-masing sebutir kurma, lalu dia mengangkat
kurma yang ketiga ke arah mulutnya untuk memakannya. Tetapi tiba-tiba kedua
anak perempuannya itu meminta kurma lagi. Dia pun membelah kurma yang hendak
dimakannya itu menjadi dua bagian dan memberikan kepada kedua anaknya dengan
adil. Aku kagum dengan keadannya, maka kuceritakan perbuatan ibu itu kepada
Rasulullah, Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan surga untuknya
dengan perbuatan itu atau membebaskannya dari api nereka dengan perbuatan itu”.
(HR Muslim)
20. Keep
2 holes
Memelihara dua lubang
salah satu cara masuk surga yang mudah dan murah. Dua lubang yang dimaksud
adalah mulut dan kemaluan.
Banyak manusia
tergelincir ke neraka karena tidak mampu menjaga mulutnya dengan baik. Lisan
mereka mengucapkan apa saja yang ingin diucapkan. Tak peduli mengucapkan
kata-kata kotor, menyakiti orang lain dan ulama, bahkan menyakiti Allah dan Rasulnya.
Memelihara lisan adalah
menjaga lisan untuk tetap berkata benar dan jujur. Kejujuran memberi petunjuk menuju
kabaikan sedangkan kebaikan menunjukkan jalan menuju surga. Orang yang menjaga
kemaluannya dengan baik akan menjadi penghuni surga Firdaus.
21. Menginfakkan
Sepasang Jodoh
Yang dimaksud dengan
sepasang jodoh itu adalah dua ekor kuda, atau dua orang budak, atau dua ekor
unta. Sepasang jodoh itu bisa berupa kuda beserta perlengkapan perangnya,
pedang bersama perisainya, busur panah lengkap dengan anak panahnya. Pendek
kata, segala sesuatu yang dapat digandengkan dengan temannya dapat disebut
dengan jodoh. Pada zaman sekarang, sepasang jodoh juga bisa dimaknai dengan
mobil lengkap dengan sopirnya, atau sepeda motor lengkap dengan bensinnya. Oleh
karena itu jika anda merindukan surga, maka jangan tanggung-tanggung dalam
berinfaq.