30 Januari 2015 di
Kereta
Tepat pukul 15.00 tadi
kereta mengantarkanku meninggalkan bumi arema menuju kota kelahiran,
Tulungagung.
Kini aku berada di
antara orang-orang yang lagi asyik bermimpi. Dari grup tempat dudukku, hanya
aku yang sudah membuka mata. Entah apa yang membuatku terbangun dari tidur
pulasku. Yang aku ingat hanyalah aku terperanjat dari tidur seperti telah
dikagetkan sesuatu yang tak pernah aku tahu.
Kuliarkan pandanganku
dari balik kaca bening kereta. Hamparan hijau terbentang indah menghilangkan
rasa kantuk dan membuat mata lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya.
Kulirik sesuatu yang melengkung di lengan kiriku dan kulihat jarum pendek
menunjuk angka 5 sedangkan jarum yang lebih panjang darinya menunjuk angka 9.
Ini berarti hampir 2 jam aku berada di dalam besi berjalan ini.