“Pantaskah aku menyesali semua ini? Di saat semua
telah pergi karena kebodohanku?” itulah kalimat yang selalu berkecamuk di otak
Fara.
Di atas ranjang pribadinya, dia merebahkan badannya
dan menatap langit-langit kamarnya sambil membayangkan kejadian dua bulan yang
lalu yang seharusnya tidak dia kerjakan. Seribu penyesalan telah berhasil
membuat matanya berair, “Aku benar-benar minta maaf” ucapnya lirih.
Dari langit-langit kamarnya, Fara mengarahkan
pandangannya pada benda bundar. Dari benda tersebut, dapat terbaca 19.00, pukul
tujuh malam. Ia pun teringat dengan sebuah benda yang secara tidak sadar
membuat hubungannya dengan Randy semakin dekat dan semakin membaik. Segera dia
mengambil benda itu dari laci meja kamarnya dan kembali duduk di atas
ranjangnya.
“Aku akan segera mengakhiri penyesalan ini” ucapnya
sambil mengaktifkan benda tersebut.
Sebuah lagu dari Armada baru saja diluncurkan,
sekarang hanya terdengar suara Ahyar yang lagi kirim-kirim salam dan membacakan
pesan dari pasien-pasiennya. Fara pun segera mengetik pesan dan mengirimkan ke
nomor radio tersebut.