Judul : Jejak-Jejak Misterius
Penulis : Ririn Astutiningrum
Penerbit : Tiga Ananda
Kota Terbit : Solo
Cetakan Pertama: Februari 2016
Terdapat dua macam kalam Allah yaitu ayat qouliyah berupa
firman-Nya yang terdapat dalam kitab yang mulia, Al-Quran al-Karim, serta ayat kauniyah
yaitu kalam Allah yang disampaikan lewat alam semesta beserta isinya.
Penampakan alam semesta, adanya gunung, laut, langit dan bumi beserta isinya,
terjadinya pergantian siang dan malam, dan masih banyak lagi kejadian alam
lainnya, itu semua tidak lain adalah firman Allah (ayat kauniyah) yang
disampaikan kepada manusia agar mereka mau menggunakan akalnya untuk merenungi
itu semua.
Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan ayat
kauniyah, dan dilanjutkan dengan kalimat “Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir” atau
dengan kalimat pertanyaan untuk menjadi renungan “Tidakkah kamu berfikir?” Ini
berarti Allah selalu mengingatkan manusia untuk memaksimalkan akal karena
dengan berfikir, manusia akan menyadari kekuasaan Allah.
Sejak kecil, anak seharusnya dikenalkan dengan
ayat-ayat kauniyah dengan bahasa yang mudah dipahami anak, agar mereka
mengetahui bahwa kejadian di sekitarnya merupakan kekuasaan Allah. Dengan
demikian, keimanan anak akan semakin kuat. Mereka akan semakin yakin bahwa
Allah itu benar-benar ada dan Maha Kuasa. Ini bisa juga sebagai pembelajaran
agar anak selalu bersyukur, karena alam semesta ini diciptakan sesuai dengan
kebutuhan dan keadaan manusia.
Buku Jejak-Jejak Misterius karangan Ririn Rahayu
Astutiningrum ini adalah salah satu media untuk anak dalam mempelajari
ayat-ayat kauniyah Allah, didalamnya berisi kumpulan cerpen dan dongeng anak
yang menunjukkan beberapa ayat kauniyah Allah, Dari beberapa ayat Al-Quran,
mbak Ririn mampu meramunya menjadi cerita apik sesuai dengan keadaan dan
pemahaman anak-anak. Membacanya akan mendapatkan dua pelajaran, tentang
kekuasaan Allah dan tentang ilmu sains.
Al-Quran surat al-Hadid (57) ayat 25 adalah salah satu
ayat yang dimunculkan dalam buku ini. Dari ayat tersebut, Bu Ririn berhasil
menciptakan dongeng (dalam buku ini) yang berjudul “Persahabatan Pagar Besi dan
Pohon Bunga”. Dikisahkan bahwasanya pagar besi itu sudah tua dan berkarat.
Semakin hari karat di badannya semakin banyak menjadikan dirinya hampir roboh. Karena
itu, pemilik kebun pun melepasnya agar tidak membahayakan. Ini menjadikan pohon
bunga menjerit kesakitan karena mahkotanya dipetik orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Pagar besi pun bersedih karena dirinya tidak mampu lagi
melindungi pohon bunga dari tangan jahil manusia. Hingga akhirnya pohon bunga
menghiburnya dengan menyadarkan bahwa dirinya adalah ciptaan Allah yang kuat. Pohon
bunga juga menyebutkan banyak manfaat yang telah diberikan oleh besi untuk
kehidupan di muka bumi ini (sesuai dengan ayat tersebut).
Banyak lagi kisah menarik yang jika dibaca akan
menambah pemahaman bahwa semua yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia,
semuanya pasti mempunyai manfaat untuk kehidupan ini. Dan tentunya juga
menambah pemahamannya tentang ilmu pengetahuan alam.
Tulisan ini telah ditayangkan pada majalah Dwija Edisi 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar