Islam memberi peraturan hidup di dunia
ini dalam segala bidang. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi tak luput
dari aturan Islam. Politik, ekonomi, sosial, bahkan masalah kesehatan-pun
dibahas dalam Islam. Dan yang akan dibahas di sini adalah pengobatan islami
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Pengobatan yang dilakukan Rasulullah
ada 3 cara:
1.
Melalui doa atau pengobatan menggunakan wahyu-wahyu
Ilahi, yang lebih dikenal lagi dengan istilah doa-doa matsur yang dating dari
Al-Quran dan Sunah Nabi saw yang shahih.
2.
Menggunakan
obat-obat tradisional baik dari tanaman maupun hewan.
3.
Menggunakan
kombinasi dari kedua metode tersebut. (3)
Ada 5 prinsip dasar
pengobatan dalam Islam yang perlu diketahui untuk dapat dijadikan rujukan:
1. Semua
penyakit dan penyembuhan dari Allah swt. “Masing-masing penyakit pasti ada
obatnya. Kalau obat sudah mengenai penyakit , penyakit itu pasti sembuh dengan
seizin Allah” (HR Muslim).
2. Teori
berpasang-pasangan, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, “Apabila
ada seekor lalat jatuh di bejana seorang di antara kalian, maka tenggelamkanlah.
Karena sesungguhnya salah satu sayapnya mengandung penyakit dan sayap yang lain
mengandung obatnya”.
3. Tidak
boleh menggunakan obat yang najis atau haram. Ibnu Mas’ud berkata “Sesungguhnya
tidak menjadikan kesembuhanmu dengan sesuatu yang ia haramkan atas kamu” (HR
Bukhori).
4. Mengkaji
untuk mendapati yang lebih baik.
5. Kualitas
perawat. Rasulullah bersabda: “Barang siapa mengobati dan ia tidak pernah
diketahui sebelum ini sebagai orang yang mengetahui ilmu perobatan, maka ia
akan dimintai pertanggungjawaban” (HR Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah).
Adapun metode pengobatan yang diajarkan Nabi adalah sbb:
1.
Pengobatan Illahiyah melalui doa
Salah
satu doa yang diucapkan Nabi adalah
بِسْمِ
اللهِ اللهُمَّ دَاوِنِى بِدَوَائِكَ وَاشْفِنِى بِشِفَائِكَ وَأغْتِنِى بفصلك
عَمَّن سِوَاكَ وَاحْدُرْ عَنَّى أَذَاكَ
“Dengan
menyebut nama Allah, ya Allah obatilah penyakitku dengan obat-Mu, sembuhkanlah
aku dengan kesembuhan-Mu, cukupkanlah aku dengan karunia-Mu saja sehingga aku
tidak membutuhkan karunia dari selain-Mu, dan hilangkanlah dariku penyakit yang
berasal dari-Mu”. (HR Tabrani)
a) Cara
pengobatan dengan doa
1. Nafats
Yaitu membaca ayat Al-Quran / doa kemudian ditiupkan
pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan ke seluruh badan pasien yang sakit.
Adapun yang dibaca adalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
2. Menempelkan
air liur pada tangan kanan.
3. Meletakkan
tangan pada anggota badan.
b) Syarat
berdoa agar dikabulkan
1. Hanya
kepada Allah SWT.
2. Harus
dalam keadaan suci.
3. Berdoa
dengan menghadap kiblat.
4. Menengadahkan
kedua tangan hingga setinggi dada.
5. Awali
dengan pujian kepada Allah SWT.
6. Menjauhkan
perkara haram.
7. Beramal
shalih.
8. Berdoa
dengan ikhlas.
c) Waktu
yang tepat untuk berdoa
1. Malam
Jumat
Rasulullah
bersabda: “Sebaik-baik hari yang ada di dunia adalah hari Jumat, pada hari
itulah Adam diciptakan dan dimasukkan ke dalam surga, serta dikeluarkan dari
surga” (HR Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan Nasa’i)
2. Sepertiga
malam.
3. Saat
adzan dan iqomah.
4. Ketika
perang.
5. Seusai
shalat fardhu.
6. Pada
bulan Ramadhan dan malam lailatul Qodar.
7. Pada
hari Arafah
2.
Pengobatan Ilmiah melalui Hijamah
Hijamah merupakan salah satu warisan pengobatan
Islami yang telah lama dikenal orang sejak ratusan tahun silam. Adapun fungsi
dari bekam adalah mengeluarkan darah kotor atau mengeluarkan angin dari dalam
tubuh.
Bekam terbagi dalam dua macam yaitu pembekaman
dengan atau tanpa mengeluaran darah. Namun kebanyakan orang masih kurang paham
akan apa arti bekam.
Perkataan Al-Hijamah berasal dari istilah
bahasa Arab yang berarti pelepasan darah kotor dalam bahasa Inggris
disebut dengan Cupping dan dalam bahasa Melayu dikenal dengan Bekam. Di
Indonesia dikenal dengan istilah Kop atau Cantuk.
Bekam merupakan suatu teknik pengobatan berdasarkan
sunnah Rasul yang telah lama dipraktikkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala,
kini pengobatan ini dimodernkan dan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah, dengan
menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping.
Teknik
pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun) yang
berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Berbekam dapat
menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika dilakukan pada bagian
kuduk. Juga dapat menghilangkan rasa sakit pada bagian kepala seperti muka,
gigi, telinga, dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh terjadinya
penyumbatan pada darah atau rusaknya jaringan darah.
- Manfaat Bekam
Titik bekam pada umumnya adalah untuk meringankan
gangguan pada organ dan syaraf bila dibekam pada tempat gangguan, terutama
karena gangguan kelebihan darah atau darah kotor atau kedua-duanya. Titik-titik
bekam yang disukai Rasulullah saw, yaitu:
Bekam atas dua urat leher: mencegah sakit kepala,
sakit di wajah, sakit gigi, sakit telinga, sakit hidung, dan kerongkongan.
Bekam pada tengkuk/kuduk: mencegah tekanan darah
pada tengkuk, mengatasi rabun, mengatasi benjolan di mata, mengatasi rasa berat
pada alis dan kelopak mata, mengatasi penyakit mata lainnya, mengobati lepra,
dan mengobati berbagai macam penyakit.
Bekam pada pelipis: mengobati sakit kepala, sakit di
wajah, sakit telinga, sakit hidung, dan sakit kerongkongan.
Bekam pada pundak: mengobati penyakit di pundak dan
sakit di leher.
Bekam di atas pinggul: menghilangkan pegal-pegal dan
kelelahan.
Melakukan bekam di bawah dagu dapat menyembuhkan
sakit gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan, dan pada urat leher, serta
membersihkan kepala dan telapak tangan
Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak
kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata
kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis, serta
tulang kering.
Berbekam di bawah dada di atas perut dapat
menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha, kaki yang
sering linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki
bengkak), dan gatal-gatal pada punggug.
- Jenis Bekam
Bekam kering
atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu menghisap permukaan kulit dan
memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering ini
berkhasiat untuk melegakan sakit secara darurat atau digunakan untuk
meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit rheumatik juga
penyakit –penyakit penyebab kengerian punggung. Bekam kering baik bagi
orang-orang yang tidak tahan suntikan jarum dan takut melihat darah. Kulit yang
dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama tiga hari. Insya Allah sangat
baik diolesi minyak habbatus sauda’ untuk menghilangkan tanda lebam pada
kulit yang selesai dibekam.
Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu pertama
kita melakukan bekam kering, kemudian kita melukai permukaan kulit dengan jarum
tajam (lancet), lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand
pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Lamanya setiap hisapan
3 sampai 5 menit dan maksimal 9 menit, lalu darah kotornya dibuang. Penghisapan
tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah kotor berupa darah merah pekat dan
berbuih. Insya Allah bekasnya akan hilang 3 hari kemudian setelah diolesi
minyak habbatus sauda’. Selama 3 jam setelah dibekam, kulit lebam itu
tidak boleh disiram air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama
adalah 3 minggu.
- Alat Bekam
Ketika Rasulullah SAW melakukan bekam, beliau
menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkuk. Dengan demikian, jelaslah
sudah bahwa teknik bekam dan peralatannya sudah ada dan dipraktikkan sendiri
oleh Rasulullah SAW.
Pada zaman China Kuno, bekam disebut sebagai
“pengobatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada abad ke-18,
orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam.
Kini peralatan yang digunakan telah sebanding dengan
perubahan zaman. Peralatan bekam yang digunakan oleh tim Bekam ialah penghisap
(hand pump), mangkuk (cupping set), pena jarum (lancet device),
silet Antiseptik (bahan sterilisasi seperti alkohol), sarung tangan kesehatan (rubber
gloves).
- Waktu yang Baik untuk Bekam
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan,
karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak
gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan: “Rasulullah SAW biasa melakukan
hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari
ke-tujuhbelas, ke-sembilanbelas, atau ke-duapuluhsatu.” (Diriwayatkan oleh
Ahmad).
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif
untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk
pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapanpun pada saat dibutuhkan. Dalam
hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Hal
ini berdasarkan ucapan Rasulullah SAW: “Jangan sampai mengalami
ketidakstabilan darah karena itu bisa mematikan.”
- Larangan Berbekam
Orang-orang yang dilarang berbekam antara lain: 1) Orang
tua renta yang sakit tanpa daya dan upaya, 2) Penderita tekanan darah rendah
(dianjurkan minum habbatus sauda’), 3) Penderita sakit kudis, 4)
Penderita diabetes mellitus, 5) Perut wanita yang sedang hamil, 6) Wanita yang
sedang haid, 7) Orang yang sedang minum obat pengencer darah, 8) Penderita
leukimia, thrombosit, alergi kulit serius, dan 9) Orang yang sangat
letih/kelaparan/kenyang/kehausan/gugup.
Adapun anggota bagian tubuh yang tidak boleh dibekam
adalah 1) mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dan dubur,
2) Area tubuh yang banyak simpul limpa, 3) Area tubuh yang dekat pembuluh
besar, 4) Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang dan jaringan luka.
Imam Asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa
berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu
terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak
makan makanan berat 2-3 jam sebelumnya.
3. Pengobatan
Alamiah melalui Herbal
Pengobatan menggunakan herbal atau tanaman yang
berkhasiat merupakan salah satu yang dipraktikkan Rasulullah SAW. Obat-obat
tradisional kini telah berkembang, bahkan di China menjadi sentral pengembangan
obat-obatan tradisional termasuk dari tanaman maupun hewan.
Jika mau menyimak wahyu Allah SWT, banyak petunjuk
tentang obat-obat tradisional, seperti dalam surat An-Nahl ayat 68-69:
4ym÷rr&ur
y7/u n<Î)
È@øtª[$#
Èbr& ÉϪB$#
z`ÏB ÉA$t6Ågø:$#
$Y?qãç/ z`ÏBur Ìyf¤±9$#
$£JÏBur
tbqä©Ì÷èt
ÇÏÑÈ §NèO Í?ä.
`ÏB
Èe@ä.
ÏNºtyJ¨W9$# Å5è=ó$$sù
@ç7ß Å7În/u
Wxä9è 4
ßlãøs .`ÏB $ygÏRqäÜç/ Ò>#u°
ì#Î=tFøC ¼çmçRºuqø9r& ÏmÏù
Öä!$xÿÏ© Ĩ$¨Z=Ïj9
3
¨bÎ) Îû
y7Ï9ºs
ZptUy 5Qöqs)Ïj9
tbrã©3xÿtGt
ÇÏÒÈ
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia",
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari
perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan.”
Dari ayat tersebut telah menunjukkan bahwa obat-obat
tradisional telah sejak lama dianjurkan untuk penyembuhan, bahkan melihat
sejarah perkembangannya justru jauh sebelum ilmu-ilmu kedokteran berkembang.
Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa obat-obat tradisional ini juga mampu untuk
mengatasi berbagai penyakit.
Bahkan banyak dijelaskan dalam Al-Quran maupun
Hadits tentang manfaat obat-obat tradisional. Manfaat tumbuhan menurut Al-Quran
dan Hadits seperti jinten hitam, kayu cendana, pohon arak, nila, biji seledri,
lidah buaya, kunyit, bidara, dan masih banyak yang lainnya.
Diambil dari Buku "Menjadi
Dokter Muslim (Metode Ilahiyah, Alamiyah, Ilmiah)" karya Dr.
Indah Sri Yuliatin, dkk.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus