Assalamualaikum para blogger-blogger mania, lama banget nih gue tidak menjejakkan pena di sini. Maklum, lagi ketiban tugas seabrek. *yaelah sok sibuk amat* . Oh ya, di sekitaran desa gue trending topicnya adalah mengenai penggusuran tanah. Mengingat-ingat iu, gue langsung punya ide kalau kejadian ini bisa juga dicoretkan di blog yang sudah vaccum beberapa bulan ini.
Yep, sebagian penduduk di desa gue kondisinya lagi memprihatinkan. Kenapa? Tepat beberapa minggu yang lalu mereka diperingatkan bahwasannya tanah yang sedang mereka gunakan untuk pijakan rumah mereka akan diambil lagi oleh negara. Ini menandakan mereka juga harus mempersiapkan diri melihat tempat yang telah melindungi mereka dari hujan dan teriknya matahari dihancurkan. Sudah siapkah kalian tetangga-tetanggaku??
Wah, akan ada banyak rumah yang dihancurkan! :(
Mungkin, dari informasi tersebut, kita akan bertanya-tanya "Apa alasan negara menggusur?" Setelah gue tanya-tanya, alasannya adalah tanah-tanah itu kelak akan menjadi jalan kereta. Wah, bukannya kos gue saja yang dekat dengan rel kereta, rumah gue juga bakalan mendengar kereta saban harinya. Pasti anak-anak kecil bakalan seneng bisa melihat besi berjalan setiap hari, *plak*
Pertanyaan gue yang kedua - dan mungkin kalian jugamenanyakan - adalah, "Kenapa negara dengan semena-mena meminta tanah-tanah penduduk? Padahal mereka kan membeli dengan uang mereka sendiri, begitupun juga ada bukti kepemilikan mereka". Ternyata eh ternya konon ceritanya, menurut pendengaran gue, itu dulu adalah tanah milik negara yang dipinjamkan kepada orang-orang tertentu. Nah, orang-orang tertentu itulah yang menjual tanah itu kepada mereka-mereka yang menginginkan. Jadilah sekarang banyak rumah berpenghuni di atas tanah-tanah itu.
Gue tidak bisa membayangkan perasaan sedih mereka nanti ketika harus ditinggalkan tempat tinggal kesayangan mereka. Beruntung mereka yang masih punya tanah selain di situ? Untuk yang tidak mempunyai, mau ke mana mereka berteduh? Apalagi dengar-dengar Juni nanti penghancuran rumah itu akan dilaksanakan. Bukankah ketika lebaran mereka sudah tidak menempati rumah mereka???
Gue pun bertanya-tanya, siapa yang salah atas semua ini? Pertanyaan gue pun dijawab dengan "Ya, tidak ada yang salah".
Gue hanya bisa berdoa, semoga yang bersangkutan diberi ketabahan dan selalu yakin pasti ada jalan keluar atas masalah ini. Amiiiiiiinnnn
Wassalamualaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar