“Lhoh, kamu
kok jadi suka drama Korea? Sejak kapan?” Beberapa kalimat serupa dengan itu
keluar dari lisan teman-teman semua.
Kalo gue
boleh jawab, kalo gak salah semenjak gue nonton drama korea berjudul Heart String, tahu kan???? Nah, semenjak itulah gue suka nyari drama-drama korea.
Sudah ada
beberapa drama korea yang gue tonton, yah walaupun belum bisa dibilang banyak
sih. Dan untuk kali ini gue akan sedikit share tentang Drama Korea yang
berjudul God of Study.
Drama Korea God of Study |
Lah, itu drama lama mbak? Basi keleeesss, mungkin kalian
yang baca akan berkata demikian. Tapi, gue akan terus menulis tentang itu,
karena gue kan nontonnya baru namatin kemarin. Dan meskipun telat, gue ngerasa
ini wajib tetap ditulis karena ada pembelajaran yang menarik dalam drama ini.
Drama ini
bercerita tentang seorang pengacara yang tidak mau terlibat dalam maslah
illegal. Suatu saat dia mendengar bahwa SMA Byung Moon – sekolah yang pernah
menjadi almameternya- akan dibubarkan karena siswa-siswanya yang hanya menjadi
sampah masyarakat. Orang-orang sekitarnya mengatakan sekolah ini adalah sekolah
toilet, karena siswa-siswanya sangat bandel dan dapat dikatakan siswa bodoh
yang ada di sekolah tersebut. Karena
tidak mau sekolah itu dibubarkan, ia pun mendatangi sekolah tersebut. Dan benar, tidak ada perubahan tentang keadaan siswa sejak dia sekolah di situ sampai sekarang.
Agar
masyarakat sekitar percaya pada sekolah tersebut, maka dia mempunyai rencana
untuk mengirimkan lima murid dalam satu tahun ke Universitas Chun Ha, yang
konon katanya adalah universitas favorit di Korea. Dibukalah kelas khusus Chun
Ha, awalnya tidak ada yang tertarik dan percaya dengan omongan pengacara Kang
Seok Ho tersebut, namun setelah menimbang-nimbang nasihatnya, akhirnya kelima
siswa masuk ke kelas khusus tersebut. Mereka adalah Hwang Baek Hyun, Kill
Pullip, Na Hyun Jung, Hong Chan Doo, dan Oh Boo Ong.
Kelima
siswa tersebut adalah siswa yang menginginkan perubahan yang lebih baik pada
dirinya. Setelah mendapatkan siswa, pengacara pun mencarikan guru-guru yang
berkualitas dan bisa membantu mereka mencapai cita-cita mereka. Guru-guru yang
mengajar kelas khusus adalah guru-guru yang mempunyai metode pembelajaran unik
dan menyenangkan, sehingga dapat segera mudah diterima oleh para siswa. Diperlihatkan
juga tips-tips belajar yang baik serta tips-tips mengerjakan beberaa soal. Karenanya, drama ini cocok dilihat oleh pelaku pendidikan, khususnya peserta didik, pendidik, dan calon pendidik.
Dengan
kerja keras para guru dan siswa, akhirnya membuahkan hasil. Meskipun tidak
semuanya masuk di Universitas Chun Ha, akan tetapi metode yang diterapkan
pengacara dapat membuat mereka menjadi dewasa. Mereka telah mampu memahami apa
yang terbaik buat mereka. Kill Pullip dan Oh Boo Ong dapat masuk universitas
favorit tersebut dan memasuki jurusan yang mereka inginkan. Hwang Baek Hyun
masuk di kedokteran, sedangkan Hong Chan Doo dan Na Hyun Jung memilih
mengembangkan bakat mereka yaitu menjadi dancer (Chan Doo) dan melukis (Na Hyun
Jung). Hebat bukan? Dari siswa yang selalu mendapatkan nilai jelek, menjadi siswa yang berprestasi, ini adalah kebanggaan tersendiri tentunya.
Nah, berdasarkan drama
tersebut, jika ditarik dalam dunia pendidikan, maka:
sebagai
peserta didik, sudah menjadi kewajiban untuk belajar yang rajin dan bekerja keras untuk mencapai
cita-cita. Dan bagi pendidik, seharusnya memiliki kreatifitas dalam memilih
metode pembelajaran , agar para siswa dapat belajar tanpa menanggung beban.
Akhirnya
gue teringat dengan kata-kata "Teaching
is The Work of Hear" (Mengajar
adalah Pekerjaan Hati).
“Tidak ada
siswa yang tidak bisa dididik, yang ada adalah guru yang tidak bisa mendidik”
Bagi kalian pelajar, yuk temukan tips-tips belajar dan tips-tips mengerjakan ujian pada drakor ini!
Dan bagi pendidik ataupun calon pendidik, temukan juga metode pembelajaran yang unik yang tidak membosankan. :)
Wah, aku aja belum nonton drakor ini. Tapi banyak temanku yang bilang kalo drakor ini bagus.
BalasHapusIya cepetan nonton kak... hehe
HapusAku ngiri sama guru-guru hebat di sana....