Berbicara
kopi paste, apa sih yang langsug ada di benak teman-teman? Kalau saya sih
nyambungnya langsung pada orang yang gak mau kerja keras untuk mengerjakan
tugas, maunya ngambil jalan pintas dengan copas (copy paste) punya temannya. Hehe
maklumlah, soalnya ini musimnya dikejar-kejar tugas negara, alias skripshit, eh
skripsi maksudnya.
Tapi kopi
paste yang ini beda lho guys, penulisannya saja sudah beda, apalagi maknanya.
Jadi, kopi paste ini adalah salah satu tempat nongkrong yang terletak di
kabupaten Tulungagung. Ya, sekelas dengan Kedai Nona Manis gitu.
Oke,
setelah mencicipi es krim potnya Nona Manis dan setelah tahu rasanya santai
dengan teman-teman itu asyik, aku pun ingin menjajaki tempat tongkrongan lain
yang gak kalah asyiknya. Akhirnya Zuhria, salah satu temanku merekomendasikan
ke Kopi Paste itu. Alasannya apa? Karena selain free wifi dan pasti
makanannya juga enak, di sana juga menyediakan cukup banyak novel. Kalau
masalah buku, apalagi novel, gak usah ditanya panjang lebar, aku nya langsung
menjabani. J
Perasaan haus akan bacaan membuatku selalu semangat mendatangi tempat yang
berbau buku di dalamnya.
Ternyata
benar, tepat di depan samping kasir dan di antara ruang lesehan dan ruang ber
meja kursi terdapat sebuah rak yang terisi deretan buku, novel, komik, dan
sebagainya. Buku-buku yang ada pun banyak yang berhasil membuatku meliriknya
dan ingin untuk segera membacanya. Akhirnya, aku mencomot 3 buku yang kuanggap
paling bagus – entah yang mana yang akan aku baca - dan membawanya ke ruangan,
saat itu aku dan teman-teman memilih ruangan lesehan.
Kopi Paste Tulungagung |
Setelah
memesan beberapa food and drink, sambil menunggu pesenan datang, kami
pun (saya, Zuhria, dan Hima) membaca buku serta memanfaatkan wifi yang
tersedia. Di sinilah letak keseruannya, kami bisa mengganti waktu yang begitu
membosankan yaitu menunggu menjadi waktu yang asyik dan bermanfaat dengan
menjelajahi aksara-aksara di dalam buku yang kami baca. Aku pun memilih membaca
Filosofi Kopinya Dewi Lestari.
Serunya Kopi Paste |
Di saat
lagi seru membaca, seruan adzan maghrib meminta kami untuk segera meninggalkan
Kopi Paste. Padahal, satu cerpennya penulis yang biasa dipanggil Dee tersebut
belum aku selesaikan. Andai saja, bukunya boleh aku pinjam, #berharap L .
Kesalahan
kami memang, datangnya terlalu sore, sehingga meski belum puaspun kami harus
tetap meninggalkannya. Dengan demikian, jika nanti berkunjung ke Kopi Paste
lagi, harusnya lebih awal biar bisa membaca buku sepuas-puasnya.
Siapkan
lebih banyak buku untuk kami para kutu buku ya, Kopi Paste!!! Hehe
blogwalking guys!!!
BalasHapus