Jumat, 07 November 2014

Makna Kebebasan


Kebebasan itu layaknya kupu-kupu. Mereka dapat pergi ke sana kemari, terbang ke tempat dekat maupun jauh, bermuara di mana saja dengan sesuka hatinya. Tak ada yang melarang mereka untuk pergi ke tempat yang diinginkan. Merekapun berlarian dengan sepenuh hati, karena memang tak ada yang memaksa mereka untuk mengunjungi beberapa tempat. Itu semua murni keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Kadang aku berpikir, aku ingin seperti kupu-kupu yang bisa terbang bebas mengelilingi angkasa. Ketika aku ingin menuju tempat yang menurutku begitu istemewa, dan selanjutnya
ada larangan untuk menuju ke sana, hati ini hanya bisa mengangis. Namun, suatu saat aku melihat kupu-kupu yang berhasil ditangkap oleh tangan-tangan jahil manusia, dari sini aku sadar, bahwasannya bebas itu ada batasnya. Tidak selamanya bebas yang sebebas-bebasnya itu membuahkan kebahagiaan. Mungkin, kupu-kupu yang ditangkap itu belum mempunyai pengalaman yang lebih dalam mengarungi cakrawala, atau mungkin mereka belum punya ilmu untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan semisal tertangkap oleh tangan jahil manusia. 



Aku mulai paham, kalimat yang dulu pernah melarang keinginanku, pasti inilah yang akan membuat kebebasan ku lebih bermakna dan terarah. Bebas yang berakhir bahagia, bukan kekecewaan. Kupu-kupu yang mampu terbang bebas ke angkasa dengan kepak sayap yang sangat menawan, dulunya adalah seekor ulat yang hanya mempunyai prestasi tertinggi memanjat pohon. Namun, ulat tidak puas dengan prestasinya tersebut. Selanjutnya ia mencari bekal dan bertapa di dalam kepompong, mengolah dirinya untuk menjadi lebih baik. Hingga akhirnya ia bisa menjadi kupu-kupu yang mempesona karena keidahan warnanya. Kupu-kupu, juga pernah merasakan ketidakbebasan itu, dulu ia hanya merayap di ranting, dan kini terbang bebas ke angkasa. Ternyata, Bebas itu juga ada aturannya.
Meski saat ini bagaikan di dalam penjara, inilah kesempatan kita untuk membekali diri agar bisa terbang elok di kemudian hari. Harus yakin suatu saat nanti bisa terbang bebas menyusul kupu-kupu untuk mengelilingi dunia.

Tulisan ini diikutsertakan dalam (Kuis Sabtu) Kebebasan nya Jeng Kimi! 

2 komentar:

  1. Kebebasan tetap ada aturannya ya, bebas yang bertanggung jawab :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain :)

      Hapus

Like Me :)

Makna Kebebasan


Kebebasan itu layaknya kupu-kupu. Mereka dapat pergi ke sana kemari, terbang ke tempat dekat maupun jauh, bermuara di mana saja dengan sesuka hatinya. Tak ada yang melarang mereka untuk pergi ke tempat yang diinginkan. Merekapun berlarian dengan sepenuh hati, karena memang tak ada yang memaksa mereka untuk mengunjungi beberapa tempat. Itu semua murni keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Kadang aku berpikir, aku ingin seperti kupu-kupu yang bisa terbang bebas mengelilingi angkasa. Ketika aku ingin menuju tempat yang menurutku begitu istemewa, dan selanjutnya
ada larangan untuk menuju ke sana, hati ini hanya bisa mengangis. Namun, suatu saat aku melihat kupu-kupu yang berhasil ditangkap oleh tangan-tangan jahil manusia, dari sini aku sadar, bahwasannya bebas itu ada batasnya. Tidak selamanya bebas yang sebebas-bebasnya itu membuahkan kebahagiaan. Mungkin, kupu-kupu yang ditangkap itu belum mempunyai pengalaman yang lebih dalam mengarungi cakrawala, atau mungkin mereka belum punya ilmu untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan semisal tertangkap oleh tangan jahil manusia. 



Aku mulai paham, kalimat yang dulu pernah melarang keinginanku, pasti inilah yang akan membuat kebebasan ku lebih bermakna dan terarah. Bebas yang berakhir bahagia, bukan kekecewaan. Kupu-kupu yang mampu terbang bebas ke angkasa dengan kepak sayap yang sangat menawan, dulunya adalah seekor ulat yang hanya mempunyai prestasi tertinggi memanjat pohon. Namun, ulat tidak puas dengan prestasinya tersebut. Selanjutnya ia mencari bekal dan bertapa di dalam kepompong, mengolah dirinya untuk menjadi lebih baik. Hingga akhirnya ia bisa menjadi kupu-kupu yang mempesona karena keidahan warnanya. Kupu-kupu, juga pernah merasakan ketidakbebasan itu, dulu ia hanya merayap di ranting, dan kini terbang bebas ke angkasa. Ternyata, Bebas itu juga ada aturannya.
Meski saat ini bagaikan di dalam penjara, inilah kesempatan kita untuk membekali diri agar bisa terbang elok di kemudian hari. Harus yakin suatu saat nanti bisa terbang bebas menyusul kupu-kupu untuk mengelilingi dunia.

Tulisan ini diikutsertakan dalam (Kuis Sabtu) Kebebasan nya Jeng Kimi! 

2 komentar:

  1. Kebebasan tetap ada aturannya ya, bebas yang bertanggung jawab :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain :)

      Hapus

Blog Design by W-Blog