Rabu, 05 Februari 2014

Surat untuk Stiletto Book

Happy Third Anniversary for Stiletto Book. Aku berjumpa denganmu masih dalam hitungan bulan dan ini berkat jasa twitter. Pertama kali bertemu kamu, aku mengira kamu adalah salah satu toko buku, eittts ternyata penerbit buku. J Nah ketika ada kabar bahagia ini, aku mulai mengintip blogmu www.StilettoBook.com dan fans page mu. Ku lihat buku-bukumu sangat bermanfaat dan wajib untuk dibaca. Di sini tertulis penerbit buku perempuan, ini yang membuat rasa ingin tahuku memuncak untuk mengetahui wacana-wacana di balik perempuan. Dari sini muncul pertanyaan, mengapa hanya menerbitkan buku tentang perempuan saja?
Dari sini aku mengetahui buku-buku yang telah kamu luncurkan, kulihat dari sisi judulnya, buku-bukumu begitu menarik sehingga membuatku penasaran dengan apa yang ada dalam perut buku-bukumu. Inginku menjelejahi satu demi satu bukumu. Dan yang berhasil mencuri hatiku untuk segera menelusurinya adalah serial A Cup of Tea dengan judul A Cup of Tea for Writer dan A Cup of Tea Menggapai Mimpi, serta Dunia Trisa.
Hampir satu tahun aku mulai berkecimpung dengan buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis hebat. Sempat juga ada penyesalan, mengapa aku tidak suka membaca sejak dulu saja. Karena sekarang aku sadar betapa banyak manfaat yang terselubung dalam aktivitas membaca. Aku sadar bahwa dunia itu tak seluas dalam kamar, untuk itu membaca haruslah menjadi sebuah kebutuhan.
Mengutip dari tulisan seseorang, writing tresno jalaran soko maca. Mungkin inilah yang ada dalam diriku, dari membaca buku-buku apik membuatku ingin menuliskan namaku di cover buku, yapz jadi kuli tinta. Inginku menjadi penulis yang dengan mudah menumpahkan hitam di atas putih. Dan ku mulai niatku dengan merangkai kata-kata sehingga menjadi cerita mini ataupun cerita pendek. Aku juga menyempatkan diri untuk membaca perjalanan penulis-penulis hebat sehingga berhasil meluncurkan karya-karya yang bisa dinikmati oleh para kutu buku. Ternyata untuk dapat meluncurkan karya-karya terbaik mereka, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dan aku sangat kagum terhadap semangat mereka melawan tantangan-tantangan yang dihadapinya.
Dari tulisan-tulisan cerita mini ataupun cerita pendek tersebut, terbesit juga dalam hati ini untuk menulis novel. Namun, masih kutemukan keraguan dalam diri ini, apakah aku bisa melakukannya. Lalu aku ceritakan apa yang menjadi keinginan tersebut kepada teman maupun saudara. Ada yang memberi semangat namun juga ada yang dengan pendapatnya, malah membuatku untuk segera membuang keinginan tersebut. Ups, maaf sedikit curcol J. Untuk itu saya merasa dengan datangnya buku A Cup of Tea for Writing ini dapat mengarahkan, memotivasi atau menyemangati saya dalam menulis. Karena adakalanya kadang-kadang mood untuk menulis itu tinggi namun kadang juga turun drastis. Malas yang semalas-malasnya.

Bermimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia. Semakin besar impian kita maka semakin besar pula kesempatan kita untuk menaklukkan dunia. Maka, jangan pernah ragukan mimpi dan jangan takut untuk bermimpi, karena mimpi akan menjadi pijakan kita untuk melangkah. Untuk itu aku akan bermimpi setinggi langit, walau nanti aku tidak mencapai langit, tapi setidaknya aku bisa melewati ribuan bintang.
Menjadi penulis adalah salah satu dari ribuan mimpiku yang harus aku gapai. Untuk dapat merealisasikan mimpi-mimpi tersebut tidak hanya diperlukan usaha dan doa, akan tetapi juga motivasi-motivasi yang bisa menambah keyakinan bahwasannya kita mampu untuk menggapainya. Di sini, peran motivasi dalam menggapai mimpi sangatlah tinggi, karena tanpa motivasi tersebut, saya rasa tak kan pernah ada usaha dan doa.
Ada dua jenis motivasi, yakni intrinsik (motivasi yang berasal dari diri sendiri) dan ekstrinsik (motivasi yang berasal dari luar). Dan motivasi dari diri sendirilah yang sangat berpengaruh, namun bukan berarti meremehkan motivasi dari luar. Karena motivasi ini juga sangat membantu saat diri sendiri tak bisa memotivasi dirinya. Untuk itu, saya suka mengikuti motivation building apalagi membaca buku-buku motivasi. A Cup of tea Menggapai Mimpi mungkin akan menjadi pelengkap buku-buku motivasi yang aku punya sehingga mampu mengalirkan semangat baru dalam menggapai mimpi ketika aku membacanya.

Membaca cuplikan cerita Dunia Trisa di web kamu, mengingatkanku akan beberapa temanku yang sangat terobsesi menjadi artis. Mengingatkanku pula pada temanku yang merantau ke Jakarta untuk menggapai mimpinya menjadi artis. Mungkin inilah yang mendorong keinginanku untuk membacanya. Karena aku suka dengan cerita-cerita yang menggambarkan diriku dan sekitarku. Aku merasa seolah-olah cerita tersebut terinspirasi dari kisah sekelilingku. J
Dan akhirnya, semoga ke depannya menjadi lebih baik dan menerbitkan karya-karya yang lebih baik yang bisa bermanfaat untuk masyarakat yang membacanya. Maaf jika suratnya terkesan curhat. J

Nama : Zainun Nasikah
Email : zainun.zn@gmail.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Like Me :)

Surat untuk Stiletto Book

Happy Third Anniversary for Stiletto Book. Aku berjumpa denganmu masih dalam hitungan bulan dan ini berkat jasa twitter. Pertama kali bertemu kamu, aku mengira kamu adalah salah satu toko buku, eittts ternyata penerbit buku. J Nah ketika ada kabar bahagia ini, aku mulai mengintip blogmu www.StilettoBook.com dan fans page mu. Ku lihat buku-bukumu sangat bermanfaat dan wajib untuk dibaca. Di sini tertulis penerbit buku perempuan, ini yang membuat rasa ingin tahuku memuncak untuk mengetahui wacana-wacana di balik perempuan. Dari sini muncul pertanyaan, mengapa hanya menerbitkan buku tentang perempuan saja?
Dari sini aku mengetahui buku-buku yang telah kamu luncurkan, kulihat dari sisi judulnya, buku-bukumu begitu menarik sehingga membuatku penasaran dengan apa yang ada dalam perut buku-bukumu. Inginku menjelejahi satu demi satu bukumu. Dan yang berhasil mencuri hatiku untuk segera menelusurinya adalah serial A Cup of Tea dengan judul A Cup of Tea for Writer dan A Cup of Tea Menggapai Mimpi, serta Dunia Trisa.
Hampir satu tahun aku mulai berkecimpung dengan buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis hebat. Sempat juga ada penyesalan, mengapa aku tidak suka membaca sejak dulu saja. Karena sekarang aku sadar betapa banyak manfaat yang terselubung dalam aktivitas membaca. Aku sadar bahwa dunia itu tak seluas dalam kamar, untuk itu membaca haruslah menjadi sebuah kebutuhan.
Mengutip dari tulisan seseorang, writing tresno jalaran soko maca. Mungkin inilah yang ada dalam diriku, dari membaca buku-buku apik membuatku ingin menuliskan namaku di cover buku, yapz jadi kuli tinta. Inginku menjadi penulis yang dengan mudah menumpahkan hitam di atas putih. Dan ku mulai niatku dengan merangkai kata-kata sehingga menjadi cerita mini ataupun cerita pendek. Aku juga menyempatkan diri untuk membaca perjalanan penulis-penulis hebat sehingga berhasil meluncurkan karya-karya yang bisa dinikmati oleh para kutu buku. Ternyata untuk dapat meluncurkan karya-karya terbaik mereka, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dan aku sangat kagum terhadap semangat mereka melawan tantangan-tantangan yang dihadapinya.
Dari tulisan-tulisan cerita mini ataupun cerita pendek tersebut, terbesit juga dalam hati ini untuk menulis novel. Namun, masih kutemukan keraguan dalam diri ini, apakah aku bisa melakukannya. Lalu aku ceritakan apa yang menjadi keinginan tersebut kepada teman maupun saudara. Ada yang memberi semangat namun juga ada yang dengan pendapatnya, malah membuatku untuk segera membuang keinginan tersebut. Ups, maaf sedikit curcol J. Untuk itu saya merasa dengan datangnya buku A Cup of Tea for Writing ini dapat mengarahkan, memotivasi atau menyemangati saya dalam menulis. Karena adakalanya kadang-kadang mood untuk menulis itu tinggi namun kadang juga turun drastis. Malas yang semalas-malasnya.

Bermimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia. Semakin besar impian kita maka semakin besar pula kesempatan kita untuk menaklukkan dunia. Maka, jangan pernah ragukan mimpi dan jangan takut untuk bermimpi, karena mimpi akan menjadi pijakan kita untuk melangkah. Untuk itu aku akan bermimpi setinggi langit, walau nanti aku tidak mencapai langit, tapi setidaknya aku bisa melewati ribuan bintang.
Menjadi penulis adalah salah satu dari ribuan mimpiku yang harus aku gapai. Untuk dapat merealisasikan mimpi-mimpi tersebut tidak hanya diperlukan usaha dan doa, akan tetapi juga motivasi-motivasi yang bisa menambah keyakinan bahwasannya kita mampu untuk menggapainya. Di sini, peran motivasi dalam menggapai mimpi sangatlah tinggi, karena tanpa motivasi tersebut, saya rasa tak kan pernah ada usaha dan doa.
Ada dua jenis motivasi, yakni intrinsik (motivasi yang berasal dari diri sendiri) dan ekstrinsik (motivasi yang berasal dari luar). Dan motivasi dari diri sendirilah yang sangat berpengaruh, namun bukan berarti meremehkan motivasi dari luar. Karena motivasi ini juga sangat membantu saat diri sendiri tak bisa memotivasi dirinya. Untuk itu, saya suka mengikuti motivation building apalagi membaca buku-buku motivasi. A Cup of tea Menggapai Mimpi mungkin akan menjadi pelengkap buku-buku motivasi yang aku punya sehingga mampu mengalirkan semangat baru dalam menggapai mimpi ketika aku membacanya.

Membaca cuplikan cerita Dunia Trisa di web kamu, mengingatkanku akan beberapa temanku yang sangat terobsesi menjadi artis. Mengingatkanku pula pada temanku yang merantau ke Jakarta untuk menggapai mimpinya menjadi artis. Mungkin inilah yang mendorong keinginanku untuk membacanya. Karena aku suka dengan cerita-cerita yang menggambarkan diriku dan sekitarku. Aku merasa seolah-olah cerita tersebut terinspirasi dari kisah sekelilingku. J
Dan akhirnya, semoga ke depannya menjadi lebih baik dan menerbitkan karya-karya yang lebih baik yang bisa bermanfaat untuk masyarakat yang membacanya. Maaf jika suratnya terkesan curhat. J

Nama : Zainun Nasikah
Email : zainun.zn@gmail.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design by W-Blog