Minggu, 21 Desember 2014

CITA-CITA MULIA


Besok adalah 22 Desember 2014, pasti ingat kan ada apa di hari itu? Yep, Hari Ibu. Gue jadi ingat sebuah cerita pendek yang dibawakan oleh mahasisiwi PGMI Purwokerto dalam acara FESTIVAL SENI & BUDAYA PGMI in ART 2014 dengan tema “Penggalian Bakat dalam Mewujudkan Eksistensi Seni & Budaya” yang diselenggerakan pada 1 Desember 2014 di kampus gue, IAIN Tulungagung.



Dia bercerita dengan ekspresi wajah yang penuh dengan penghayatan, sehingga membawa penonton terbawa ceritanya. Pantas saja kalau ia pernah juara mendongeng
tingkat nasional. Sayangnya gue tidak sempat untuk memotret dan merekam penampilannya. Kali ini  izinkan gue menuliskan kembali ceritanya,. Yah, walaupun tidak sama persis, tapi intinya sama kok. Don’t worry, simak baik-baik ya... Check it out!
Suatu hari di sebuah kelas terdapat seorang guru yang sedang mengajar murid-muridnya. Saat itu mereka mempelajari tentang mimpi atau yang biasa disebut dengan cita-cita. “Kalian punya cita-cita kan? Coba ceritakan cita-cita kalian kepada teman-temanmu!” Ujar sang guru.
Salah satu murid mengangkat tangannya, “Aku ingin menjadi chef terkenal Bu, aku ingin seluruh dunia tahu kalau masakanku sangat lezat”. Dengan senyum Bu guru mengacungkan jempolnya, “Bagus”.
“Aku ingin jadi penyanyi Bu yang selalu menghibur jutaan manusia”. Siswa lain angkat bicara, Bu guru tersenyum, “Bagus”.
“Aku ingin menjadi dokter Bu, kelak aku akan mengobati orang sakit”. Bu guru mengacungkan jempol seraya berkata, “Belajar yang rajin agar bisa menggapai cita-citamu”.
“Kalau aku ingin menjadi guru supaya aku bisa mencerdaskan anak bangsa Bu”. Lagi-lagi Guru tersenyum dan mengacungkan jempolnya.
Lantas, sang Guru melihat salah satu muridnya yang duduk di pojok, dia begitu sedih. “Mengapa kamu begitu sedih?” Tanya sang Guru.
Dengan wajah yang memperlihatkan kesedihan, anak itu menjawab, “Aku teringat Ibuku yang lagi sakit dan sendirian di rumah Bu. Di rumah aku hanya tinggal dengan ibuku sedangkan ayahku pergi entah ke mana”.
“Lalu apa cita-citamu?” Tanya sang Guru.
Dengan tegas anak itu menjawab, “Aku ingin menjadi Ibu, karena Ibu adalah chef yang setiap hari membuatku makanan yang lezat. Ibu adalah penyanyi yang selalu menyanyikan lagu di kala aku akan tidur. Ibu adalah dokter yang merawat aku ketika aku sakit, dan Ibu adalah guru yang selalu mengajar dan mendidik aku agar aku berbudi luhur dan bisa menjadi orang berguna bagi nusa dan bangsa”. Anak itu diam sebentar dan melanjutkan, “Bagi aku, menjadi Ibu adalah cita-cita yang mulia Bu”. Semua murid pun terdiam dan menyadari bahwa begitu mulianya menjadi Ibu.
Begitulah cerita dari mahasiswi Purwokerto yang tidak gue ketahui namanya. Selesai bercerita, ia pun menyanyikan lagunya Haddad Alwi yang berjudul Ibu. Lirik lagunya bisa dilihat di sini.
Dengan tulisan ini, gue mengucapkan Selamat Hari Ibu. Meskipun gue sadar kalo saat ini bukan tanggal yang tepat, tapi terlalu semangat gak apa-aa kan ya??? Semoga kita semua menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua. Sekedar mengingatkan, jangan hanya berbakti pada Ibu pada tanggal peringatan Hari Ibu saja. Berbaktilah setiap hari dan di sepanjang hidupmu.
Coretanku ini berpartisipasi dalam rangka peringatan Hari Ibu, mana coretan lo???? J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Like Me :)

CITA-CITA MULIA


Besok adalah 22 Desember 2014, pasti ingat kan ada apa di hari itu? Yep, Hari Ibu. Gue jadi ingat sebuah cerita pendek yang dibawakan oleh mahasisiwi PGMI Purwokerto dalam acara FESTIVAL SENI & BUDAYA PGMI in ART 2014 dengan tema “Penggalian Bakat dalam Mewujudkan Eksistensi Seni & Budaya” yang diselenggerakan pada 1 Desember 2014 di kampus gue, IAIN Tulungagung.



Dia bercerita dengan ekspresi wajah yang penuh dengan penghayatan, sehingga membawa penonton terbawa ceritanya. Pantas saja kalau ia pernah juara mendongeng
tingkat nasional. Sayangnya gue tidak sempat untuk memotret dan merekam penampilannya. Kali ini  izinkan gue menuliskan kembali ceritanya,. Yah, walaupun tidak sama persis, tapi intinya sama kok. Don’t worry, simak baik-baik ya... Check it out!
Suatu hari di sebuah kelas terdapat seorang guru yang sedang mengajar murid-muridnya. Saat itu mereka mempelajari tentang mimpi atau yang biasa disebut dengan cita-cita. “Kalian punya cita-cita kan? Coba ceritakan cita-cita kalian kepada teman-temanmu!” Ujar sang guru.
Salah satu murid mengangkat tangannya, “Aku ingin menjadi chef terkenal Bu, aku ingin seluruh dunia tahu kalau masakanku sangat lezat”. Dengan senyum Bu guru mengacungkan jempolnya, “Bagus”.
“Aku ingin jadi penyanyi Bu yang selalu menghibur jutaan manusia”. Siswa lain angkat bicara, Bu guru tersenyum, “Bagus”.
“Aku ingin menjadi dokter Bu, kelak aku akan mengobati orang sakit”. Bu guru mengacungkan jempol seraya berkata, “Belajar yang rajin agar bisa menggapai cita-citamu”.
“Kalau aku ingin menjadi guru supaya aku bisa mencerdaskan anak bangsa Bu”. Lagi-lagi Guru tersenyum dan mengacungkan jempolnya.
Lantas, sang Guru melihat salah satu muridnya yang duduk di pojok, dia begitu sedih. “Mengapa kamu begitu sedih?” Tanya sang Guru.
Dengan wajah yang memperlihatkan kesedihan, anak itu menjawab, “Aku teringat Ibuku yang lagi sakit dan sendirian di rumah Bu. Di rumah aku hanya tinggal dengan ibuku sedangkan ayahku pergi entah ke mana”.
“Lalu apa cita-citamu?” Tanya sang Guru.
Dengan tegas anak itu menjawab, “Aku ingin menjadi Ibu, karena Ibu adalah chef yang setiap hari membuatku makanan yang lezat. Ibu adalah penyanyi yang selalu menyanyikan lagu di kala aku akan tidur. Ibu adalah dokter yang merawat aku ketika aku sakit, dan Ibu adalah guru yang selalu mengajar dan mendidik aku agar aku berbudi luhur dan bisa menjadi orang berguna bagi nusa dan bangsa”. Anak itu diam sebentar dan melanjutkan, “Bagi aku, menjadi Ibu adalah cita-cita yang mulia Bu”. Semua murid pun terdiam dan menyadari bahwa begitu mulianya menjadi Ibu.
Begitulah cerita dari mahasiswi Purwokerto yang tidak gue ketahui namanya. Selesai bercerita, ia pun menyanyikan lagunya Haddad Alwi yang berjudul Ibu. Lirik lagunya bisa dilihat di sini.
Dengan tulisan ini, gue mengucapkan Selamat Hari Ibu. Meskipun gue sadar kalo saat ini bukan tanggal yang tepat, tapi terlalu semangat gak apa-aa kan ya??? Semoga kita semua menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua. Sekedar mengingatkan, jangan hanya berbakti pada Ibu pada tanggal peringatan Hari Ibu saja. Berbaktilah setiap hari dan di sepanjang hidupmu.
Coretanku ini berpartisipasi dalam rangka peringatan Hari Ibu, mana coretan lo???? J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design by W-Blog