Minggu, 31 Mei 2015

Review Drama Korea Pinocchio


Jujur Ajur atau Jujur Mujur???

Menurut kalian manakah istilah yang tepat menggambarkan kejujuran?? Mungkin sedikit ulasan drama korea Pinocchio ini bisa membantu kita memilih istilah yang cocok untuk kejujuran.

Drama Korea Pinocchio

Pinochio (sebuah kata atau judul dari drama korea tersebut) mengingatkanku pada seseorang yang terkena kutukan yaitu hidungnya bisa panjang mana kala ia berbohong. Dalam drama ini ceritanya sama mengangkat
tema bahayanya jika ia berbohong. Bedanya, terletak pada akibat yang ditimbulkan apabila ia berbohong. Penderita sindrom pinocchio (Choi In Ha) akan cegukan keras apabila ia berbohong. Dengan keadaannya seperti ini, maka apapun yang terjadi, dia tidak boleh berbohong, karena ini akan membuatnya menderita karena cegukan melulu. Tidak ada gunanya memang ia berbohong. Untuk apa berusaha berbohong, toh semua akan tahu kandungan perkataan yang dikeluarkan oleh lisannya.

Sindrom pinocchio yang dideritanya menghalangi dia menggapai cita-citanya, yaitu menjadi wartawan seperti ibunya.  Dia merasa sedih dengan peraturan dunia jurnalis yang tidak mengijinkan orang yang tidak bisa berbohong untuk bekerja di situ. Bukankah informasi yang mereka cari dan sampaikan kepada khalayak umum adalah informasi yang benar-benar nyata? Mengapa harus dikasih bumbu kebohongan? Bukankah orang-orang paling benci jika dibohongi?

Namun, apa yang dipikirkan itu kontra dengan dunia jurnalis. Menurut ibunya yang sudah dianggap profesional sebagai wartawan, pandai berdusta dan memanipulasi keadaan adalah sebuah keharusan yang harus dimiliki wartawan yang itu tidak ada pada diri In Ha. Karena, jika skill tersebut tidak dimiliki, maka mustahil rating televisi nya akan naik. Mereka hanya memikirkan keuntungan mereka masing-masing, hingga mata hati mereka tidak bisa melihat ada keluarga yang dirugikan atas kebohongan mereka (keluarga Ki Ha Myung atau Choi Dal Po salah satunya).

In Ha atau si pinochio tersebut yakin bahwasanya pinocchio juga bisa menjadi wartawan yang bermanfaat bagi semuanya.  Dengan keyakinannya, dia berusaha membuktikan pada ibunya khususnya bahwa kejujuran penyampai informasi sangat diperlukan. Dengan kerja kerasnya, dia bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap stasiun televisi yang ditempatinya itu. Dia juga bangga karena berita yang disampaikannya tidak berdampak negatif seperti berita yang telah dimanipulasi ibunya, melainkan berdampak positif dan bermanfaat khususnya untuk orang-orang yang bersangkutan.

Bagaimana? Kalau gue mengambil jujur itu makmur. Tidak ada yang namanya jujur itu menyengsarakan. Yang ada dustalah yang menghancurkan segalanya. Kalaupun ada jujur menyengsarakan, pasti itu hanya sesaat. Begitu pula sebaliknya, jika kebohongan itu menyelamatkan, pasti hanya sebentar, selanjutnya pasti ada kebohongan-kebohongan lain yang menutupi kebohongan itu sendiri. Betapa banyak kebohongan yang dibangun dari sebuah kebohongan. Bukankah tidak nyaman hidup dalam kedustaan????

Dari drama tersebut, aku jadi berfikir “Andaikan saja semua orang terkena sindrom Pinocchio, pasti kebohongan sekecil apapupun dapat dengan mudah terdeteksi. Pasti negara tersebut akan sejahtera tanpa dusta sedikitpun". :)

2 komentar:

  1. fans beratnya pinocchio jg y sist. ayek, dpt teman baru. baca sinopsisnya disini yah :) gomawo >> http://kbsdrama.blogspot.com/2015/06/sinopsis-pinocchio-episode-4-bagian-1.html

    BalasHapus

Like Me :)

Review Drama Korea Pinocchio


Jujur Ajur atau Jujur Mujur???

Menurut kalian manakah istilah yang tepat menggambarkan kejujuran?? Mungkin sedikit ulasan drama korea Pinocchio ini bisa membantu kita memilih istilah yang cocok untuk kejujuran.

Drama Korea Pinocchio

Pinochio (sebuah kata atau judul dari drama korea tersebut) mengingatkanku pada seseorang yang terkena kutukan yaitu hidungnya bisa panjang mana kala ia berbohong. Dalam drama ini ceritanya sama mengangkat
tema bahayanya jika ia berbohong. Bedanya, terletak pada akibat yang ditimbulkan apabila ia berbohong. Penderita sindrom pinocchio (Choi In Ha) akan cegukan keras apabila ia berbohong. Dengan keadaannya seperti ini, maka apapun yang terjadi, dia tidak boleh berbohong, karena ini akan membuatnya menderita karena cegukan melulu. Tidak ada gunanya memang ia berbohong. Untuk apa berusaha berbohong, toh semua akan tahu kandungan perkataan yang dikeluarkan oleh lisannya.

Sindrom pinocchio yang dideritanya menghalangi dia menggapai cita-citanya, yaitu menjadi wartawan seperti ibunya.  Dia merasa sedih dengan peraturan dunia jurnalis yang tidak mengijinkan orang yang tidak bisa berbohong untuk bekerja di situ. Bukankah informasi yang mereka cari dan sampaikan kepada khalayak umum adalah informasi yang benar-benar nyata? Mengapa harus dikasih bumbu kebohongan? Bukankah orang-orang paling benci jika dibohongi?

Namun, apa yang dipikirkan itu kontra dengan dunia jurnalis. Menurut ibunya yang sudah dianggap profesional sebagai wartawan, pandai berdusta dan memanipulasi keadaan adalah sebuah keharusan yang harus dimiliki wartawan yang itu tidak ada pada diri In Ha. Karena, jika skill tersebut tidak dimiliki, maka mustahil rating televisi nya akan naik. Mereka hanya memikirkan keuntungan mereka masing-masing, hingga mata hati mereka tidak bisa melihat ada keluarga yang dirugikan atas kebohongan mereka (keluarga Ki Ha Myung atau Choi Dal Po salah satunya).

In Ha atau si pinochio tersebut yakin bahwasanya pinocchio juga bisa menjadi wartawan yang bermanfaat bagi semuanya.  Dengan keyakinannya, dia berusaha membuktikan pada ibunya khususnya bahwa kejujuran penyampai informasi sangat diperlukan. Dengan kerja kerasnya, dia bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap stasiun televisi yang ditempatinya itu. Dia juga bangga karena berita yang disampaikannya tidak berdampak negatif seperti berita yang telah dimanipulasi ibunya, melainkan berdampak positif dan bermanfaat khususnya untuk orang-orang yang bersangkutan.

Bagaimana? Kalau gue mengambil jujur itu makmur. Tidak ada yang namanya jujur itu menyengsarakan. Yang ada dustalah yang menghancurkan segalanya. Kalaupun ada jujur menyengsarakan, pasti itu hanya sesaat. Begitu pula sebaliknya, jika kebohongan itu menyelamatkan, pasti hanya sebentar, selanjutnya pasti ada kebohongan-kebohongan lain yang menutupi kebohongan itu sendiri. Betapa banyak kebohongan yang dibangun dari sebuah kebohongan. Bukankah tidak nyaman hidup dalam kedustaan????

Dari drama tersebut, aku jadi berfikir “Andaikan saja semua orang terkena sindrom Pinocchio, pasti kebohongan sekecil apapupun dapat dengan mudah terdeteksi. Pasti negara tersebut akan sejahtera tanpa dusta sedikitpun". :)

2 komentar:

  1. fans beratnya pinocchio jg y sist. ayek, dpt teman baru. baca sinopsisnya disini yah :) gomawo >> http://kbsdrama.blogspot.com/2015/06/sinopsis-pinocchio-episode-4-bagian-1.html

    BalasHapus

Blog Design by W-Blog