Sabtu, 12 Maret 2016

Waspada Penipuan di Sekitar Anda


Sekitar dua bulan sudah saya bekerja di sebuah toko obat di desaku tercinta, Bandung. Betapa senangnya diriku, karena salah satu ingin ku dapat terwujud. Meskipun sempat ragu karena pengalaman pahit yang dialami temanku, namun dengan bismillah kumantapkan hatiku untuk menerima pekerjaan itu. Pengalaman pahit apa yang menimpa temanku sehingga membuatku ragu mengambil pekerjaan ini?? Tidak lain tidak salah adalah pengalaman ditipu,. Ya, temanku adalah korban penipuan yang kerugiannya tidak bisa dibilang biasa-biasa saja.

Masih satu bulan.an di apotik dia bekerja, namun telah ditipu dua kali. Pertama, dia ditipu oleh orang yang mengatasnamakan bosnya. Seorang laki-laki datang dan berkata, "Mbak, bosnya memesan etalase dan saya diminta untuk mengambil uang dari mbak". Tanpa disuruh, orang itu pun bercerita tentang si bos yang akan merubah tatanan apotiknya. Tidak hanya itu, dia pun mengeluarkan handphone nya dan meminta nomor si bos lalu berlagak berbicara dengan si bos lewat telepon tersebut. Tak disangka temanku pun langsung percaya dikarenakan laki-laki mengetahui nama bos dan bercerita begitu meyakinkan.


"Sudahlah mbak, kamu beri aku uang 500rb, eh 700rb aja mbak, eh 800 mbak" ucapnya setelah melihat mimik wajah temanku yang terlihat mulai mempercayainya. Tidak seperti biasanya (ketika ada orang, temanku menelfon bosnya), kali ini temanku langsung mengambil uang dan memberikannya pada orang munafik itu. Lalu betapa kagetnya temanku ketika si bos , "aku tidak memesan ini mbak".

Kedua, beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu, datang dua orang laki-laki mengendarai motor. Salah satunya bertanya-tanya tentang barang dagangan seolah-olah mau membeli. Sibuk melayani laki-laki itu, hingga dia lupa memperhatikan yang satunya. Setelah membeli sebuah minyak angin, mereka pun bersegera kabur mengendarai motornya. Seketika temanku kembali ke belakang (meja kerjanya), dia begitu kaget mendapati HP dan dompetnya sudah tiada di tempat.  Kasihan bukan????

Yang sabar yak teman, ikhlasin saja, inshaa Allah akan mendapat ganti yang lebih baik.
Awal bekerja, langsung aku ceritakan kejadian itu pada si bos. Beberapa tahun dia menjadi karyawan toko obat sudah mafhum benar model-model penipuan yang begituan. "Iya, di apotik atau toko-toko obat kerap sekali seperti itu, kamu harus hati-hati" ucapnya setelah mendengar cerita ku. Si bos pun kemudian menceritakan penipuan yang juga kerap terjadi dan harus berhati-hati menghadapinya.

Konon ada pembeli, dia adalah seorang perempuan bersepeda. Setiap membeli, dia selalu membawa uang seratus ribu rupiah dan hanya membeli sebuah larutan seharga 5rb. Ketika uang kembalian diberikan padanya, dia selalu bilang kalau uang kembalian nya kurang 50rb. Ya, dia begitu cerdas menyembunyikan uang 50rb yang sudah didapat.

"Hati-hati,  pasti ada perempuan bersepeda lainnya" nasihat si bos.

Jangan gampang percaya dengan orang yang belum atau baru dikenal. Bukan masalah su'udzon, namun tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati demi kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Like Me :)

Waspada Penipuan di Sekitar Anda


Sekitar dua bulan sudah saya bekerja di sebuah toko obat di desaku tercinta, Bandung. Betapa senangnya diriku, karena salah satu ingin ku dapat terwujud. Meskipun sempat ragu karena pengalaman pahit yang dialami temanku, namun dengan bismillah kumantapkan hatiku untuk menerima pekerjaan itu. Pengalaman pahit apa yang menimpa temanku sehingga membuatku ragu mengambil pekerjaan ini?? Tidak lain tidak salah adalah pengalaman ditipu,. Ya, temanku adalah korban penipuan yang kerugiannya tidak bisa dibilang biasa-biasa saja.

Masih satu bulan.an di apotik dia bekerja, namun telah ditipu dua kali. Pertama, dia ditipu oleh orang yang mengatasnamakan bosnya. Seorang laki-laki datang dan berkata, "Mbak, bosnya memesan etalase dan saya diminta untuk mengambil uang dari mbak". Tanpa disuruh, orang itu pun bercerita tentang si bos yang akan merubah tatanan apotiknya. Tidak hanya itu, dia pun mengeluarkan handphone nya dan meminta nomor si bos lalu berlagak berbicara dengan si bos lewat telepon tersebut. Tak disangka temanku pun langsung percaya dikarenakan laki-laki mengetahui nama bos dan bercerita begitu meyakinkan.


"Sudahlah mbak, kamu beri aku uang 500rb, eh 700rb aja mbak, eh 800 mbak" ucapnya setelah melihat mimik wajah temanku yang terlihat mulai mempercayainya. Tidak seperti biasanya (ketika ada orang, temanku menelfon bosnya), kali ini temanku langsung mengambil uang dan memberikannya pada orang munafik itu. Lalu betapa kagetnya temanku ketika si bos , "aku tidak memesan ini mbak".

Kedua, beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu, datang dua orang laki-laki mengendarai motor. Salah satunya bertanya-tanya tentang barang dagangan seolah-olah mau membeli. Sibuk melayani laki-laki itu, hingga dia lupa memperhatikan yang satunya. Setelah membeli sebuah minyak angin, mereka pun bersegera kabur mengendarai motornya. Seketika temanku kembali ke belakang (meja kerjanya), dia begitu kaget mendapati HP dan dompetnya sudah tiada di tempat.  Kasihan bukan????

Yang sabar yak teman, ikhlasin saja, inshaa Allah akan mendapat ganti yang lebih baik.
Awal bekerja, langsung aku ceritakan kejadian itu pada si bos. Beberapa tahun dia menjadi karyawan toko obat sudah mafhum benar model-model penipuan yang begituan. "Iya, di apotik atau toko-toko obat kerap sekali seperti itu, kamu harus hati-hati" ucapnya setelah mendengar cerita ku. Si bos pun kemudian menceritakan penipuan yang juga kerap terjadi dan harus berhati-hati menghadapinya.

Konon ada pembeli, dia adalah seorang perempuan bersepeda. Setiap membeli, dia selalu membawa uang seratus ribu rupiah dan hanya membeli sebuah larutan seharga 5rb. Ketika uang kembalian diberikan padanya, dia selalu bilang kalau uang kembalian nya kurang 50rb. Ya, dia begitu cerdas menyembunyikan uang 50rb yang sudah didapat.

"Hati-hati,  pasti ada perempuan bersepeda lainnya" nasihat si bos.

Jangan gampang percaya dengan orang yang belum atau baru dikenal. Bukan masalah su'udzon, namun tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati demi kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design by W-Blog